Karapan kerbau di Lumajang.
Sumber :
  • tvOne - wawan sugiarto

Mengintip Keseruan Karapan Kerbau Ala Petani Lumajang saat Sambut Awal Musim Tanam Padi

Senin, 31 Juli 2023 - 16:44 WIB

Lumajang, tvOnenews.com – Memasuki awal masa tanam padi, petani di Kabupaten Lumajang memiliki kegiatan unik, yakni lomba karapan kerbau seperti yang di gelar di lahan sawah Desa Selok Gondang, Kecamatan Sukodono, Senin (31/7).
 
Berbeda dengan lomba karapan sapi yang menggunakan lapangan kering untuk area balapan, karapan kerbau ini justru menggunakan lahan pertanian berlumpur sebagai lokasi lintasan sejauh 200 meter.
 
Menurut Liaman, salah satu panitia lomba, ajang karapan kerbau ini memang menjadi agenda rutin tahunan para petani di Lumajang. Setiap tahun, lokasi lomba selalu berpindah-pindah.
 
“Ini sudah menjadi tradisi setiap memasuki awal musim tanam. Tahun ini di desa Selok Gondang. Setiap tahun memang berpindah-pindah untuk semakin merekatkan tali silahturahmi para petani dan pemilik kerbau,” kata Liaman kepada tvOnenews.com, Senin (31/7).
 
Liaman menyebutkan, antusias peserta yang berasal dari berbagai kecamatan di Lumajang seperti Kecamatan Sukodono, Randuagung, Lumajang, Tekung hingga Yosowilangun memang cukup tinggi, sehingga kegiatan kerapan kerbau ini dilangsungkan selama 2 hari.
 
“Tahun ini ada 54 peserta yang beraasal dari berbagai desa. Lomba sudah kita mulai sejak kemarin siang (minggu). Rata-rata peserta lama namun juga ada wajah baru. Memang kegiatan ini semakin diminati. Selain sebagai ajang hiburan, ini juga sebagai ajang silahturahmi,” imbuhnya.
 
Pantauan tim tvOnenews.com di lokasi, terlihat di arena balapan yang merupakan lahan persawahan telah disulap menjadi lapangan berlumpur pekat. Dua pasang kerbau, diadu kecepatannya dari garis start menuju garis finish sejauh 200 meter.
 
Sorak sorai penonton di lokasi, terus terdengar sepanjang gelaran kerapan kerbau ini. Cipratan air bercampur lumpur, sudah tidak dihiraukan lagi demi memberikan semangat kepada para joki yang sedang bertanding.
 
“Saya cuma nonton saja. Kebetulan tetangga ada yang ikut dan jadi jokinya. Biar tambah semangat,” ujar Johan salah satu penonton.
 
Sementara itu, Mujiono salah satu peserta mengaku sudah lama mengikuti kegiatan kerapan kerbau ini karena sudah menjadi kegemarannya. Meskipun demikian, Mujiono mengaku tidak berani menjadi joki.
 
“Saya sudah lama ikut kegiatan ini, kira-kira hamper 12 tahunan. Sekarang saya sudah punya 4 pasang kerbau kerapan, tapi yang joki orang lain,” tuturnya.
 
Menurut Mujiono, ada banyak keuntungan jika sering mengikuti lomba kerapan kerbau. Selain terus menambah wawasan, bagi kerbau pemenang dipastikan harga jualnya naik tajam.
 
Untuk bisa menjadi kerbau pemenang, banyak faktor yang harus dipenuhi. Selain kondisi fisik kerbau dan kemahiran joki, pola perawatan dan pemberian vitamin tambahan juga sangat diperlukan, salah satunya racikan jamu.
 
“Selain nambah saudara dan wawasan, dengan sering mengikuti kerapan kerbau ini kita juga bisa mempeeoleh keuntungan lain. Jika kerbau kita menang, kita dapat hadiah uang tunai jutaan rupiah dan terutama, harga jualnya juga pasti semakin tinggi. Tapi ya itu, butuh modal besar untuk perawatan dan jamunya setiap hari,” pungkasnya. (wso/gol)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral