- wawan sugiarto
Aktivitas Fluktuatif, Gunung Semeru Keluarkan Letusan Disertai Suara Gemuruh,PVMBG: Status Siaga
Lumajang, tvOnenews.com - Aktivitas vulkanik Gunung Semeru (3.676 Mdpl) di Kabupaten Lumajang hingga saat ini masih fluktuatif. Aktivitas kegempaan yang terekam seismograph petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru, juga terpantau fluktuatif.
Dikutip berdasarkan laporan petugas PPGA Semeru, periode pengamatan Sabtu (29/7) mulai pukul 00.00 - 06.00 WIB, cuaca cerah, berawan, dan mendung. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah selatan dan barat. Suhu udara 20 derajat celcius.
Pengamatan secara visual, gunung jelas, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 100-200 meter di atas puncak kawah.
"Teramati delapan kali letusan tinggi dengan tinggi asap 200-700 meter dengan warna asap putih kelabu condong ke arah utara-timur laut. Letusan disertai suara gemuruh," kata Ghufron Alwi, dalam laporan tertulisnya, Sabtu (29/7).
"Teramati dua kali guguran dengan jarak luncur kurang lebih 500-1500 meter ke arah Besuk Kobokan," sambungnya.
Sedangkan secara kegempaan dilaporkan telah terjadi 36 kali letusan, delapan kali guguran, delapan kali hembusan, empat kali tremor harmonik, serta tiga kali tektonik jauh.
"Keterangan lain nihil. Tingkat aktivitas Gunung Semeru masih siaga atau level 3," tutupnya.
Dengan tingkat aktivitas Gunung Semeru yang masih siaga atau level 3, PVMBG tetap menghimbau agar warga selalu waspada dan berhati-hati serta mematuhi semua rekomendasi yang telah dikeluarkan demi pengurangan resiko bencana dan keselamatan bersama.
Berikut ini rekomendasi yang telah dikeluarkan PVMBG diantaranya larangan warga agar tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
Warga juga diimbau tidak beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar). Serta
mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. (wso/far)