- tvOne - wawan sugiarto
Pasca Banjir Bandang Lumajang, Sejumlah Alat Berat Milik Penambang Pasir Belum Ditemukan
Lumajang, tvOnenews.com - Sejumlah alat berat milik penambang pasir yang menjadi korban terjangan banjir bandang dan banjir lahar dingin Gunung Semeru yang menerjang 3 Daerah Aliran Sungai (DAS), meliputi DAS Glidik, DAS Rejali dan DAS Mujur, di Kabupaten Lumajang, hingga Kamis (13/7) belum diketemukan.
Seperti yang terlihat di DAS Mujur, Desa Nguter, Kecamatan Pasirian, dari total 6 unit alat berat yang hanyut terseret, baru 3 unit yang diketemukan, sementara lainnya masih dalam pencarian. Saat ditemukan, kondisi ketiga alat berat mengalami kerusakan cukup parah, akibat terseret hingga sejauh 50 meter dari lokasi tambang dan terkubur material vulkanik serta tersangkut dikolong jembatan limpas.
“Untuk yang di DAS Mujur ini ada 6 unit, 3 sudah ditemukan dalam kondisi terkubur dan tersangkut dikolong jembatan, sementara 3 lainnya masih dalam pencarian,” kata salah satu pemilik tambang Hartoyo kepada tvOnenews.com, Kamis (13/7).
Menurut Hartoyo, kondisi kerusakan alat berat cukup parah dan tidak bisa dipergunakan lagi dan hingga saat ini masih belum bisa dievakuasi, karena timbunan cukup tebal dan akses sulit dijangkau.
“Kerusakannya cukup parah, sudah tidak bisa diperbaiki lagi. Satu-satunya jalan ya dijual jadi besi tua. Kami belum bisa evakuasi, karena akses masuk ke lokasi cukup sulit dan kondisi timbunan juga cukup tebal,” imbuhnnya.
Sambil menunggu kondisi cuaca membaik, saat ini bersama warga tengah dilakukan upaya pembersihan material berupa batu dan batang bambu yang menutup jembatan limpas Kali Putih dilanjutkan dengan pembangunan jembatan darurat.
“Sejak kemarin hingga hari ini, kita terus lakukan upaya untuk membuka dan menyambung akses jembatan limpas yang tertimbun dan terputus. Semoga secepatnya pembangunan jembatan darurat ini segera selasai agar bisa dipergunakan kembali oleh masyarakat,” pungkasnya. (wso/gol)