news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Ada kekerasan seks menyimpang dan kasus narkoba di Pesantren di Jember.
Sumber :
  • tim tvone - sinto sofiadin

Ada Kekerasan Seks Menyimpang dan Kasus Narkoba di Pesantren di Jember

Kekerasan seksual berorientasi lesbian gay biseksual dan transgender (LGBT) terhadap santri dan santriwati, serta kasus narkoba ditemukan di pondok pesantren.
Selasa, 27 Juni 2023 - 13:31 WIB
Reporter:
Editor :

Pengelola dan pengurus pesantren sebenarnya sudah melakukan pendisplinan terhadap perilaku kekerasan seksual ini. Menurut Alfin, ada hukuman berat yang menanti para pelaku LGBT di pesantren.

"Kalau ketahuan pengasuh, bisa diskorsing," katanya.

Alfin berharap ada upaya yang lebih sistemik untuk menangani persoalan. Dia berharap setiap pondok pesantren membentuk satuan tugas anti-kekerasan seksual. 

"Teman-teman pesantren menolak LGBT, tapi di pesantren ada LGBT. Cowok suka dengan cowok. Saya sampaikan dampak-dampaknya," katanya.

Tanpa upaya sistemik, perlindungan dan advokasi terhadapn korban tak akan berjalan maksimal, termasuk melaporkan persoalan kekerasan seksual ini ke polisi. Para korban terlalu takut untuk buka suara, terutama karena mendapat ancaman. Padahal kekerasan seksual tersebut bisa berdampak buruk terhadap masa depan korban. 

"Ada korban yang orientasi seksualnya berubah, suka laki-laki dan wanita. Mereka frustrasi. Sampai kapanpun ini jadi pengalaman tak terlupakan," kata Alfin.

Sementara itu, Syamsul Hadi Saputra dari Rumah Pintar dan Forum Anak Desa Karangharjo Silo mengatakan, munculnya penyimpangan ini tak lepas dari mudahnya pendirian pesantren. 

"Kalau zaman dulu, pembina pesantren pasti anak kiai. Jaman sekarang, lima tahun lalu, Tommy Soeharto dianugerahi gelar 'Gus' di Surabaya. Padahal bukan anak kiai," katanya.

Pemilik dan pembina pesantren saat ini tak selalu memiliki garis keilmuan agama yang jelas. 

"Jadi kalau mau memilih pesantren hari ini, mari memilih pesantren dengan sanad keturunan dan keilmuan yang jelas. Jadi jangan hanya karena melihat papan namanya megah, lalu anak kita pondokkan disana. Itu pintu masuk penyimpangan. Pesantren yang seperti itu biasanya tidak melapor (ke pemerintah), karena kiainya punya kepentingan," kata Syamsul.

Ancaman terhadap pesantren tak hanya dalam urusan kekerasan seksual, tapi juga peredaran narkotika. Temuan investigasi Alfin bersama pengurus sebuah pondok pesantren cukup mengejutkan. Ada seorang yang menjadi santri hanya untuk mengedarkan narkoba.

Syamsul membenarkan pernyataan Alfin. 

"Kemarin ada oknum yang sengaja melempar (narkoba) ke santri secara gratis, sehingga santri kami mabuk. Kami langsung menelepon Kapolres dan meminta tolong untuk mencari dalangnya. Anak kami jadi korban. Mereka dikasih gratis. Uang saku santri seminggu Rp50 ribu, mana cukup buat beli narkoba," katanya.

Berita Terkait

1
2
3 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

05:05
01:59
02:45
02:14
01:33
04:47

Viral