- tvOne - edy cahyono
Kampus Unitri Ungkap Dua Mahasiswanya yang Tewas di Dua Tempat Berbeda, Ini Penjelasannya
Malang, tvOnenews.com - Terkait meninggal dunia dua mahasiswa Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang di 2 lokasi berbeda. Kini pihak Humas Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang merilis pernyataan terkait meninggalnya dua mahasiswa ini, Senin (27/6).
Peristiwa pertama adalah tewasnya seorang mahasiswi Unitri, meninggal diduga bunuh diri di rumah kosnya di jalan Telaga Warna Kelurahan Tlogomas, Lowokwaru dan kedua tewasnya seorang mahasiswa karena pengeroyokan yang berujung pada aksi tawuran, Minggu (25/6).
Sehubungan dengan peristiwa tersebut, Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang menyampaikan, memang benar bahwa kedua korban merupakan mahasiswa Unitri bernama Fransisca Farensandra adalah mahasiswi Program Studi Agribisnis angkatan 2018 dan Krisnael Murri, mahasiswa Program Studi Agribisnis angkatan 2018.
Perlu diketahui, warga Jalan Telaga Warna Kelurahan Tlogomas, Lowokwaru dikejutkan dengan kabar seorang mahasiswi yang meninggal gantung diri, pada Sabtu (24/06) malam. Korban adalah FF (23), mahasiswi Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) asal Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur.
Saat ditemukan, FF tampak mengenakan baju tidur berwarna coklat. Lehernya tergantung seutas tali yang tertaut pada paku di dinding. Sementara motif bunuh diri FF masih belum jelas. Tapi dalam akun Instagram @infomalangan, ada dugaan bahwa korban stres karena tidak bisa wisuda.
Ibu kos dari FF mengaku sangat terkejut bahkan tidak menyangka jika mahasiswi yang kerap menyapanya itu nekat mengakhiri hidupnya dengan cara seperti ini. Dia mengenal FF yang menempuh pendidikan di jurusan Agribisnis itu, sebagai sosok yang ceria.
Bahkan, sebelum kejadian, FF sempat tidak menginap selama dua hari di kamar kos yang dia sewa sejak setahun belakangan itu.
“Jadi, sebelum kejadian, katanya FF menginap di rumah saudara,” kata ibu kos yang enggan menyebutkan namanya, Minggu (25/06).
Curiga ada yang aneh dengan FF, dia dan suaminya berusaha mendobrak pintu kamar kos FF yang terkunci dari dalam. Setelah pintu terbuka, betapa terkejutnya mereka ketika mendapati FF dalam kondisi tergantung di dalam kamar. Kemudian ibu kos tersebut melapor ke ketua RT 06/RW 06.
Ibu kos FF juga mengatakan bahwa pihak kampus juga sempat mendatanginya. Dari pertemuan itu, ibu kos FF mengetahui bahwa FF telah melalui ujian skripsi, namun belum melaksanakan yudisium dan wisuda.
Setelah kejadian itu, pihak keluarga juga telah tiba ke kamar kos FF untuk mengambil semua pakaiannya.
”Pamannya yang tinggal di Batu datang mengambil pakaiannya. Katanya, dia mau memulangkan jenazah jika ada pesawat. Kalau tidak ada, jenazah akan dikremasi di Gotong Royong,” pungkasnya.
Sementara itu, kerusuhan mahasiswa Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) asal NTT di Cafe Kedai Kopi Jl. Karya Wiguna Dusun Gondang, Desa Tegalgondo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang yang mengakibatkan 1 orang meninggal dunia.
Peristiwa kerusuhan yang melebar di tiga wilayah yaitu Polsek Dau, Polsekta Lowokwaru dan Polsek Karangploso diketahui sekitar pukul 01.05 Minggu (25/6) pagi dini hari.
Bentrokan kelompok mahasiswa terjadi di komplek kafe di belakang kampus, Minggu dinihari (25/6). Tepatnya Desa Tegalgondo, Karangploso, sebuah gelaran perayaan wisuda berujung emosi yang tak terkontrol hingga terjadi pengeroyokan.
Akibatnya, Krisnael Murri asal Sumba Barat Daya (SBD), NTT, tewas akibat luka tusukan lebih dari satu kali ditubuhnya. Dia merupakan mahasiswa salah satu kampus swasta jurusan Agribisnis angkatan tahun 2018.
Atas hal itu, Unitri menyatakan bahwa mahasiswinya yang berinisial FFL adalah mahasiswi Program Studi Agribisnis angkatan 2018.
Dimana mahasiswa tersebut sudah melakukan Ujian skripsi pada semester Ganjil 2022/2023 dan yang bersangkutan belum melaksanakan yudisium dan belum melakukan pendaftaran Wisuda.
Sedang rekam akademik menunjukkan jika tidak ada masalah dengan kinerja akademik mahasiswa. Sebab IPK nya baik (3,37) dan tidak ada masalah dengan dosen.
Sebagaimana pada kasus Murri, pihak Unitri akan mengikuti proses dari pihak berwajib. Rektor dan seluruh pimpinan Unitri menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya dua mahasiswa Unitri tersebut. (eco/gol)