- tim tvone - zainal ashari
Polisi RW Polsek Simokerto Surabaya, Blusukan Kampung Serahkan Kaki Palsu untuk Warga Disabilitas
Surabaya, tvOnenews.com - Tak hanya fokus terhadap penanganan kriminalitas dan sosial, peran polisi Rukun Warga (RW) sangat multi fungsi dan menyeluruh, membantu menyelesaikan seluruh permasalahan warga di lingkungan. Tidak hanya penyelesaian masalah kriminalitas, urusan sosial kemanusiaan juga menjadi perhatian mereka.
Ada sekitar 1400 anggota Polrestabes Surabaya yang didapuk menjadi Polisi RW. Salah satunya Bripka Prapto Satuhu, anggota Polsek Simokerto.
Sehari-hari Polisi yang bertugas di bagian SPKT Polsek Simokerto tersebut selalu mengenakan ban Polisi RW di lengan kanannya sebagai simbol dirinya didapuk menjadi bagian Polisi RW.
Tak hanya mendapatkan curhatan masalah kriminimalitas di lingkungan wilayahnya, Prapto setiap turun berbaur ke masyarakat, juga mendapat curhatan warga. Tak terkecuali curhatan dari salah satu warga disabilitas yang telah lama membutuhkan bantuan kaki palsu. Di wilayah RW Tambak Madu 2 Kelurahan Tambakrejo, Surabaya.
Rudiono Arifin (42) bersama istrinya yang merupakan pasangan pasutri disabilitas, menyampaikan curhatannya ke Polisi RW untuk bisa dibantu mendapatkan kaki palsu.
Curhatan Rudiono dan istrinya yang setiap hari mengais rejeki dari warung kopi tersebut, akhirnya direspon oleh Polsek Simokerto untuk mendapatkan bantuan kaki palsu dari komunitas pecinta sepeda Bromton “Sinar baik 024 asal Semarang Jawa Tengah” yang selalu peduli dengan kalangan disabilitas .
“Pak Prapto setiap hari sambang kampung dan sering mampir di warkop saya dan melihat kondisi saya akhirnya tergerak untuk mempertemukan dengan komunitas donatur kaki palsu dari Semarang, Jawa Tengah,” ujar Rudiono.
Setelah berkoordinasi dengan Kapolsek Simorkerto Kompol Dwi Nugroho, Prapto langsung menyelesaikan apa yang dibutuhkan warga.
Polisi RW Polsek Simokerto serahkan kaki palsu ke warga disabilitas
"Penyerahan bantuan kaki palsu, yang merupakan implementasi program Polisi RW. Jadi Polisi RW ini menjadi jembatan donatur kaki palsu," kata Dwi kepada wartawan saat penyerahan bantuan, Kamis (1/6).
Dwi menjelaskan berdasarkan informasi dari Polisi RW, Rudiono yang kesehariannya menjadi penjual kopi juga aktif dalam kegiatan bermasyarakat, meski mengalami keterbatasan fisik.
"Mas Rudi ini aktif dalam kegiatan bermasyarakat. Sering bantu-bantu warga, kerja bakti. Jadi tanggung jawab dari Polisi RW untuk bisa memecahkan solusi keterbatasan," ungkap Dwi.
Menurut Dwi, Polisi RW berusaha menghadirkan solusi di masyarakat. Tidak hanya di bidang Kamtibmas saja, tidak hanya masalah kriminalitas saja, tapi juga masalah kemanusiaan.
Rudiono mengaku senang dengan bantuan kaki palsu tersebut. Ia pun langsung mencobanya untuk melakukan penyesuaian. Pada tahun 2013, Rudiono menjadi korban kecelakaan di Pandaan, Pasuruan. Saat itu, pulang mengikuti pengajian, motor yang ditumpangi bersama temannya terlindas truk, kaki sebelah kanan diamputasi.
Rudiono mengaku senang dengan bantuan kaki palsu dari Polisi RW yang menggandeng donatur dari komunitas sepeda Bromptom Sinar Baik 024 Semarang. Sebab, dulu pernah menggunakan kaki palsu namun kini sudah rusak.
“Saya bersyukur sekali, karena setindaknya bisa membantu aktivitas saya sehari-hari. Meskipun tidak senormal orang-orang yang memiliki fisik yang sempurna,” sambung Rudiono senang.
Selain Rudiono penyerahan atau pemberian kaki palsu, bantuan dari komunitas sepeda ini juga diserahkan kepada tiga penyandang disabilitas lainnya di wilayah Polsek Simokerto.
(zaz/hen)