Bentrok Warga dan Penghuni Kos.
Sumber :
  • Edy Cahyono

Warga dan Penghuni Kos di Merjosari Malang Terlibat Bentrok, Diduga Dipicu Mahasiswa yang Mabuk

Minggu, 28 Mei 2023 - 06:31 WIB

Malang, tvOnenews.com - Warga dengan mahasiswa penghuni kos di lingkungan RT 03 RW 05 Kelurahan Merjosari Kecamatan Lowokwaru  Kota Malang terlibat bentrok, diduga dipicu oleh 2 orang mahasiswa yang bertengkar dalam kondisi terpengaruh minuman keras, aksi bentrok ini terjadi pada Jumat (26/5/2023) menjelang magrib.

Informasi didapat tvOnenews.com, saat itu ada 2 orang mahasiswa sedang dalam kondisi mabuk bertengkar ditepi jalan dekat Masjid Merjosari yang saat itu warga sekitar sedang menunaikan sholat magrib, lalu terlibat bentrok.

"Ada 2 orang mahasiswa asal luar jawa sedang bertengkar dalam kondisi mabuk, terus ada salah satu warga bermaksud hati melerai  ke dua mahasiswa tersebut. Ngak tahunya salah satu dari mahasiswa tersebut menghajar warga yang ingin melerainya," ujar Imam salah satu warga di sekitar lokasi.
 
Ditambahkan Imam, merasa ketakutan warga lari menyelamatkan diri, namun oknum mahasiswa ini berteriak teriak sambil mengejar warga tersebut. 
 
 
"Karena sangat menganggu warga sekitar, kemudian, mahasiswa tersebut ditegur oleh warga. Karena tak terima, mahasiswa melawan hingga terjadi adu fisik berujung salah satu mahasiswa diikat. Ketika lolos, mahasiswa tersebut kembali ke kosannya dan mendatangkan teman-temannya hingga berjumlah ratusan," ujarnya.
 
Akibatnya sekelompok 
mahasiswa menyerang rumah warga  yang jaraknya sekitar 150 meter dari kosannya.
 
"Beberapa rumah warga dibagian jendela kaca pecah  dan ada anak anak di RT sebelah jadi korban pemukulan dari oknum mahasiswa, yang saat itu sedang melintas di lokasi kejadian,"  imbuhnya. 
 
Petugas gabungan dari Polsek Lowokwaru dan Polresta Malang Kota yang datang kelokasi langsung melakukan 
pengamanan dan meredam aksi keributan atau bentrok warga dengan sekelompok  mahasiswa ini.
 
Kapolsek Lowokwaru, AKP Anton Widodo menerangkan, awal mula keributan yang berakhir pengerusakan rumah warga, bermula saat mahasiswa asal luar jawa itu bergurau sesaat hendak memasuki waktu salat magrib.
 
Salah satu warga yang saat itu merasa terganggu dengan gurauan mahasiswa itu pada akhirnya menegur, dengan maksut meminta mahasiswa untuk menghargai masyarakat lain yang hendak melaksanakan ibadan salat magrib.
 
Kala itu, lanjut Anton, mahasiswa yang tengah bergurau itu juga dalam terpengaruh minum minuman beralkohol.
 
“Menjelang Maghrib, suara mereka (beberapa mahasiswa asal luar Jawa) berguraunya kencang, dikasih tahu oleh warga, dibilangi ‘hey mas mau Maghrib jangan kencang-kencang kalau guyon,” kata Anton pada awakmedia, Sabtu (27/5/2023).
 

Namun, peringatan warga tersebut sempat dihiraukan. Bahkan sejumalah mahasiswa itu tidak terima mandapat perlakuan tersebut.

Karena tersulut amarah, salah satu mahasiswa didapati membawa senjata tajam (sajam). Melihat itu, warga pun mengamankan dengan diikat menggunakan tali rafia.
 
“Dari anak-anak itu ada salah satu bawa sajam, akhirnya sama warga diamankan sajam itu, anak ini informasinya diikat sama tali rafia,” katanya.
 
Lebih lanjut, Anton menduga mahasiswa tersebut juga mendapatkan perlakuan tak mengenakan dengan penganiayaan fisik. Namun, hal tersebut masih akan didalami kebenarannya.
 
“Ya kalau melihat reaksi dari korban iya, karena ada bekas luka yang sudah divisum,” ungkapnya.
 
Namun, mahasiswa yang sempat diamankan itu berhasil kabur. Selanjutnya, ia memberitahu teman temanya bahwa ia telah mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan.
 
Puluhan mahasiswa itupun kemudian berbondong-bondong mencari pelaku yang mengikat temannya. Namun, saat belum ditemukannya pelaku, puluhan mahasiswa itu kemudian merusak rumah warga.
 
“Kemudian bisa lari anak itu ke teman-temannya kalau dia diperlakukan begitu, mereka cari orang yang mengikat temannya. Nah itu belum ketemu sama pelakunya, belum ketemu sama anak yang ikat ini sudah marah duluan, rumahnya warga dirusak,” jelasnya.
 
Atas perlakuan tersebut, korban kemudian melaporan kejadian ke Polsek Lowokwaru. Sementara itu, hal yang sama juga dilakukan oleh warga. Pihak warga dikabarkan melaporkan kejadian itu ke Polresta Malang Kota.
 
Sejauh ini, polisi masih menggali keterangan dari warga. Belum ada mahasiswa maupun warga yang diamankan. Langkah kedepannya, pihak kepolisan akan memberikan pemahaman kepada kedua belah pihak untuk saling menjaga kondusifitas Kota Malang.
 
“Kita sama-sama memberikan pemahaman kepada mereka, artinya kepada kelompok anak-anak yang ngekos disitu, kan mereka ini tamu. Mereka tujuannya sekolah, jadilah tamu yang baik. Warga pun sama, artinya dengan mahasiswa datang ke tempatnya, juga untuk kos, sama-sama paham hukum, ketika ada permasalahan jangan berbuat sendiri,” tutup Anton. (Eco)
 
 
Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:10
01:29
03:46
02:20
01:37
02:13
Viral