Hokky Caraka Dijanjikan Ganjar Jadi Pegawai di Pemprov Jateng, Pelatih Muda Surabaya: Ndak Worth It!
Surabaya, tvOnenews.com - Paskah gonjang ganjing penolakan timnas Israel bermain di tanah air, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo akhirnya kembali bersuara usai gagalnya Piala Dunia U-20 digelar di Indonesia. Dia tampil di youtube Narasi TV yang dipandu oleh Najwa Shihab.
Dalam wawancara tersebut, Ganjar menimpali beberapa komentar pemain timnas yang terlihat kesal dan marah di akun instagramnya. Yang pertama menjadi perhatian Ganjar adalah Hokky Caraka. Penyerang muda timnas U-20 itu bahkan diminta untuk tak merisaukan masa depannya usai gagal tampil di Piala Dunia U-20.
"Hokky saya mau ketemu kamu. Saya mau bicara, saya mau sampaikan apa yang ada di dalam hati dan pikiran saya. Saya tidak sedang menghancurkan karirmu," ujar Ganjar.
Dia kemudian menjanjikan akan menjamin masa depan dari Hokky Caraka. "Kamu akan saya masukkan di perusahaan Jawa Tengah. Hari ini kalau perlu," kata Ganjar.
Selanjutnya Ganjar juga menimpali komentar dari pemain timnas U-20 lainnya, Arkhan Fikri. "Saya akan mempromosikan ke dunia bahwa kamu adalah pemain terbaik," janji Ganjar.
Tak berselang lama, tepatnya pada Selasa (4/4) sore, akun Instagram Ganjar Pranowo memposting video pertemuan dengan Hokky Caraka. Dalam video singkat tersebut, Hokky menyatakan sepenuhnya sudah clear atau tidak ada masalah lagi dirinya dengan elit PDIP berambut putih tersebut.
Melihat adanya drama yang silih berganti usai Piala Dunia U-20 gagal digelar di Indonesia ini, pelatih muda asal Surabaya, M. Bahrul Marzuki coba mengamati fenomena yang terjadi ini.
"Pertama saya mengapresiasi pertemuan pak Ganjar dengan Hokky Caraka. Apalagi keduanya terlihat saling tersenyum dan saling bersalaman tangan," ujar pria pemegang Lisensi D ini, Rabu (5/4).
Perdamaian tersebut menurutnya sah saja dilakukan. Apalagi saat ini masih momentum bulan Ramadhan, dimana masing pihak harus bisa menahan diri. Namun, dia sangsi atau ragu dengan janji-janji yang telah ditebarkan oleh Ganjar.
"Mereka ini pemain muda, yang memiliki masa depan masih cukup panjang. Jangan terlalu dibuat bermimpi yang terlalu tinggi," ujarnya.
Menurut Marzuki apalagi hanya dijanjikan dengan sebuah pekerjaan atau menjadi pegawai. "Ya ndak worth it atau setimpal," tegasnya.
Disebut demikian karena sebenarnya harapan atau cita tertinggi atlet atau pemain bola adalah tampil di event Internasional yang bergengsi.
"Ini mereka mau tampil di Piala Dunia. Bertemu dengan timnas negara lain yang belum tentu bakal terulang lagi. Harapan mereka sekarang pupus kok mau digantikan dengan jadi pegawai?," tanya Marzuki keheranan.
Apa yang disebut Ganjar itu menurut Marzuki tidak apple to apple. "Kalau event Piala Dunia hilang ya harus diganti sama dengan event internasional yang setara dong. Bukan Piala Dunia hilang diganti dengan menjadi pegawai," ucapnya.
Sama halnya terhadap janji Ganjar yang ditujukan kepada Fikri soal dipromosikan menjadi pemain terbaik.
"Ini tidak main-main lho. Pak Ganjar janjikan ke level dunia. Sementara di level Asia saja kita belum ke sana," cetusnya.
Marzuki pun meminta Ganjar agar tidak membuat janji yang menyesatkan. "Kasihan mereka ini masih pemain muda, masa depan masih panjang. Jangan kemakan janji, hingga kemudian lupa atau tidak fokus lagi di lapangan," bebernya.
Marzuki pun menegaskan untuk seorang atlet bisa menjadi yang terbaik ini bukan berkat orang lain. Tapi berkat kerja kerasnya sendiri dalam keseharian berlatih dan kemudian bertanding di lapangan.
"Saya juga menanyakan kapasitasnya pak Ganjar ini sebagai apa ya? Kok bisa menjanjikan Fikri menjadi yang terbaik di dunia. Pak Ganjar ini pelatih bukan, pernah jadi manajer tim bola juga tidak. Dia kan gubernur sekarang ya," imbuhnya.
Ke depan Marzuki meminta agar para punggawa Timnas U-20 lebih baik fokus di sepak bola saja.
"Sepertinya bakal ada yang memanfaatkan mereka untuk kepentingan politik. Maka lebih baik adik-adik timnas ini jangan mau kalau dimanfaatkan untuk itu," pungkasnya. (zaz/gol)