- tim tvone - syamsul huda
Perahu Tambang Ditutup Pasca Insiden Tenggelam, Pemilik dan Pengguna Jasa Keberatan
Surabaya, tvOnenews.com - Rencana Pemerintah Kota Surabaya menutup operasional perahu tambang di Kota Surabaya menyusul peristiwa tenggelamnya perahu tambang diJjalan Mastrip Kemlaten Surabaya yang menelan satu korban jiwa, dinilai bukan sebagai solusi oleh pemilik perahu tambang dan pengguna jasa.
Saat ini perahu-perahu tambang di sepanjang Jalan Karang Pilang yang membelah kali Surabaya ini masih tetap beroperasi, meski saat ini mereka lebih memilih tak mengangkut penumpang melebihi kapasitas perahu.
Imam, salah satu penarik perahu tambang di kawasan Jalan Mastrip mengaku tak setuju dengan rencana pemerintah kota ini, terlebih keberadaan perahu tambang ini menjadi pekerjaan turun-temurun peninggalan dari keluarganya.
"Saya tidak setuju jika harus ditutup, seharusnya para pemilik perahu tambang lebih banyak mendapatkan edukasi, agar para pemilik perahu tambang ini benar-benar patuh terhadap standar keselamatan," jelas Imam.
Menurutnya, keberadaan moda transportasi ini seiring dengan permintaan masyarakat, karena lebih bisa menyingkat jarak dan efisiensi bahan bakar bagi masyarakat pengguna jasa perahu tambang ini.
"Perahu tambang ini sangat dibutuhkan masyarakat, karena memang sangat efektif untuk menyingkat jarak dan mengirit bahan bakar," lanjutnya.
Senada dengan Imam, Wahyudi pengguna jasa transportasi perahu tambang ini cukup terbantu, terlebih tempat kerja Wahyudi berada di Sidoarjo dan rumahnya ada di Waru Gunung Surabaya. Sehingga ini bisa menyingkat waktu, ketimbang harus memutar puluhan kilometer jika harus melewati jalur darat.