- tim tvone - agus wibowo
Gawat, Sumber Mata Air di Pacitan Diduga Ditaburi Racun, Warga Menderita Penyakit Kulit
Pacitan, tvOnenews.com - Warga di Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan, semakin resah, setelah hasil uji laboratorium sampel mata air sumber hingga kini belum ada hasilnya.
Sumber mata air milik warga tersebut memiliki warna keruh dan berbau menyengat. Berbahaya untuk dikonsumsi karena diduga ditaburi racun oleh oknum tak bertanggung jawab. Racun itu juga menyebabkan ribuan ikan tawar yang ada di dalamnya mati membusuk. Hal itu terjadi di RT 02 RW 02 Dusun Sampan, Desa Sukodono, Kecamatan Donorojo.
Awal mula ditemukannya kasus ini adalah ketika salah satu warga yang hendak ke sawah melihat banyak ikan mati mengambang di permukaan air pada sumber air tersebut.
Karena penasaran, seorang warga berusaha menggunakan air sumber tersebut tidak dikonsumsi, namun dengan cara digunakan untuk berwudlu.
"Kalau tercemar racun atau bukan, saya belum tau. Setelah saya coba pakai untuk berwudlu, sesudahnya di kulit terasa gatal-gatal. Sebelumnya itu beberapa hari lalu ikan mati, saya konsumsi dengan keluarga untuk berbuka puasa. Kemarin airnya sudah diambil ya sampelnya oleh petugas kesehatan dari Puskesmas Donorojoi," jelas Heru Sungkowo Ketua RT 02 Dusun Pandan.
Menanggapi hal tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan telah melakukan peninjauan lokasi dan melakukan assesmen terhadap kandungan air tersebut.
PLT, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten dr Daru Mustiko Aji menjelaskan, adanya ikan yang mati di RT 02 RW 02 Dusun Pandan, Desa Sukodono, Kecamatan Donorojo itu berawal pada hari Rabu tanggal 22 Maret 2023. Kejadian berlanjut di hari Senin 27 Maret 2023 dengan kondisi ikan yang mati semakin banyak.
"Sumber air terletak di tegalan area pertanian milik warga. Air tersebut sudah tidak dikonsumsi oleh masyarakat. Hanya terkadang digunakan untuk berwudlu," jelasnya.
Intervensi kunjungan tenaga kesehatan ke sumber air tersebut guna pengambilan sampel air untuk pemeriksaan kimia dengan menggunakan sankit di Puskesmas Donorojo. Sekaligus memasang peringatan untuk tidak menggunakan air sementara waktu. Sedangkan warga yang menderita gatal diberikan pengobatan.
Hasilnya uji sample air tersebut dengan metode sankit normal. Namun demikian untuk tindak lanjut penelitian terhadap air sumber tersebut Puskesmas telah menyerahkan hasil ke Dinas Kesehatan guna memastikan penyebabnya. (asw/hen)