- VIVA.co.id/Fajar Sodiq
Terjadi Pemukulan Pada Abdi Dalem, Ini 4 Fakta Dibalik Kericuhan yang Terjadi Di Keraton Surakarta
Solo, Jawa Tengah - Kericuhan kembali terjadi di Keraton Surakarta, Solo, Jawa Tengah. Kejadian itu diduga dipicu konflik internal.
Kericuhan itu diduga terjadi antara pihak Paku Buwono XIII (Hangabehi) dengan kubu Lembaga Dewan Adat (LDA) pimpinan GKR Koes Moertiyah atau akrab disapa Gusti Moeng.
Sekitar 50 orang dikabarkan masuk ke keraton Kasunanan Surakarta dan memaksa untuk menutup pintu serta mengusir abdi dalem, putri dan cucu PB XIII pada Jumat (24/12/2022).
Berikut sejumlah fakta yang terjadi di balik insiden kericuhan tersebut.
1. Pemerintah Diminta Turun Tangan
Keraton Surakarta (VIVA.co.id/Fajar Sodiq)
Keraton Surakarta meminta pemerintah agar turun tangan terkait konflik yang kembali terjadi antara pihak Paku Buwono XIII dengan kubu Lembaga Dewan Adat (LDA) pimpinan GKR Koes Moertiyah.
Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Solo KRA Dani Nur Adiningrat di Solo, Sabtu mengatakan terkait dengan konflik yang terjadi pada Jumat (23/12) petang tersebut perlu adanya keterlibatan pemerintah.
Ia mengatakan keraton sebagai salah satu pilar penyangga budaya sehingga perlu dijaga kelestariannya termasuk keamanannya. Hal itu berlaku pula dalam Keraton Surakarta.
"Mau dibawa ke mana, keraton kan merupakan kediaman raja, abdi dalem (pelaksana operasional) diminta menjaga kalau diserang oknum manapun artinya menyerang fisik dan kehormatan.” ujar KRA Dani.
“Harapannya pemerintah turun tangan untuk mengamankan situasi, menjaga kondusifitas sinuwun (raja) dan keluarganya yang selama ini menjaga pilar kebudayaan bangsa dan diakui oleh pemerintah," sambungnya.
Termasuk mengenai penyerangan, ia meminta agar diusut tuntas siapa dalang di baliknya.
2. Bermula dari Dugaan Pencurian dan Pengancaman
Petugas Lakukan Penjagaan di Keraton Surakarta (tim tvOne)
Konflik internal Keraton Surakarta kembali memanas menyusul munculnya isu pencurian dan penganiayaan yang melibatkan pihak dalam keraton.
"Dibalik penyerangan ini ada apa sehingga jelas. Ini kan bermula dari dugaan pencurian dan pengancaman pada salah satu pembantu yang menjaga di keputren, (bagian istana tempat tinggal para putri raja). Kok larinya ke penguasaan keraton," katanya.
Mengenai keberadaan LDA, dikatakannya, tidak ada lembaga apapun yang kewenangannya di atas raja.