- Tim tvOne
Gagal Bunuh Istri dan Pacar Menolak Diajak Kabur, Bak ´Romeo Tanpa Juliet´ Kopda Muslimin Berakhir Tragis, Diduga Tewas Akibat...
Kapolda Jawa Tengah, Irjen. Pol. Drs. Ahmad Luthfi juga mengungkapkan bahwa sebelum meregang nyawa akibat muntah-muntah, Kopda Muslimin sempat menyampaikan permintaan maaf kepada orang tuanya karena telah melakukan tindakan jahat terkait rencana pembunuhan dan penembakan terhadap istrinya sendiri bernama Rina Wulandari.
¨Saat pulang ke rumah sempat minta maaf,¨ ungkap Luthfi.
Orang tua Kopda Muslimin juga sempat memberikan nasehat terhadap anaknya untuk segera menyerahkan diri.
¨Oleh orang tua dinasehati untuk menyerahkan diri,” sambung Luthfi pada Kamis (28/7/2022).
Setelah meminta maaf, Kopda Muslimin langsung masuk ke kamarnya dan diduga menegak racun hingga akibatkan muntah-muntah lalu tewas. Pada pukul 07.00 WIB, ayah Kopda Muslimin menemukan kondisi anaknya sudah dalam keadaan tak bernyawa.
Saat ini sedang dilakukan olah TKP oleh tim gabungan dari Inafis dan Denpom dari Kodam IV Diponegoro di lokasi tewasnya Kopda Muslimin.
Asmara Menjadi Motif Kopda Muslimin Rencanakan Penembakan Istri, Sempat Ajak Kabur Pacar Tapi Ditolak
Kapolda Jawa Tengah (Jateng) Irjen Pol Ahmad Luthfi mengungkapkan motif Kopda Muslimin terkait penembakan istrinya dalam konferensi pers bersama KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman pada Senin (25/7/2022).
Luthfi mengatakan bahwa motif penembakan yakni kisah asmara terlarang antara Kopda Muslimin dengan kekasih gelapnya yang kini sudah ditangkap. "Motifnya karena (Kopda M) punya pacar lagi dan ada delapan saksi yang kita periksa di antaranya saksi itu pacarnya, jadi pacarnya juga sudah kita lakukan penangkapan," ujar Kapolda Jateng.
"Motifnya karena (Kopda M) punya pacar lagi dan ada delapan saksi yang kita periksa di antaranya saksi itu pacarnya, jadi pacarnya juga sudah kita lakukan penangkapan," ujar Kapolda Jateng.
Ia juga membeberkan bahwa sang kekasih gelap sempat diajak kabur oleh Kopda Muslimin namun menolak.
¨Jadi yang bersangkutan (Kopda M) lari setelah melakukan kegiatan ini tapi pacarnya tidak mau,¨ sambungnya.
Berdasarkan penyidikan, Kopda Muslimin itu meminta tersangka eksekutor penembakan bernama Sugiono alias Babi (36) untuk menghabisi istrinya tak kurang dari 4 kali. Jauh sebelum penembakan terjadi, Kopda Muslimin telah memerintahkan tersangka Babi untuk meracun, membunuh dan menyantet istrinya. Akan tetapi, rencana tersebut gagal dan jalan terakhir yaitu melakukan penembakan.