Kegiatan bongkar muat di terminal peti kemas pasca terjadi banjir rob sudah mulai normal..
Sumber :
  • Tim tvOne - Didiet Cordiaz

Kerugian Ekspor-Impor Terdampak Banjir Rob Semarang Mencapai Ratusan Miliar

Senin, 30 Mei 2022 - 17:05 WIB

Semarang, Jawa Tengah - Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean (TMP) Tanjung Emas Semarang mencatat kerugian yang diakibatkan dari imbas banjir rob karena jebolnya tanggul laut yang berada di Kawasan Industri Pelabuhan Tanjung Emas tepatnya di PT Lamicitra mencapai ratusan miliar. 

Kepala Kantor Bea Cukai Tanjung Emas Semarang, Anton Martin menyampaikan bahwa data terakhir pada hari ini Senin, (30/5/2022) pada pukul 14.00 WIB, dari 713 kontainer terdampak banjir rob ada sekitar 497 kontainer atau 80% diantaranya telah diajukan dokumen kepabeanannya pada KPPBC TMP Tanjung Emas dengan total nilai barang USD 40.898.744.

Rincian kerugiannya terdiri dari 304 kontainer impor senilai USD 32.084.220 dan 96 kontainer ekspor senilai USD 8.814.524. 

"Sekitar 600 miliar. Itu data yang sudah diberitahukan kami. Data nilai barang dan baru dilaporkan sebesar 80%. Untuk yang 20% masih belum di cek dan kita tunggu. Mungkin 20% itu karena masih dicek lebih lanjut," jelas Anton Martin saat dikonfirmasi, Senin (30/5/2022)

Ia menjelaskan, mayoritas impor yang terdampak adalah komoditi bahan baku untuk industri makanan seperti kedelai, kacang tanah, pakan ternak. Sedangkan untuk barang ekspor yang terdampak adalah komoditi furniture seperti kayu semi olahan, garmen dan aksesorisnya, sepatu alas kaki, daging ikan hingga pangan olahan. 

"Kalau impor paling banyak bahan baku industri makanan seperti kedelai dan pakan ternak. Untuk ekspornya furniture, garmen dan aksesoris," ucapnya. 

Lebih lanjut, Martin menerangkan bahwa pihaknya bekerja sama dengan PT Pelindo untuk memberi kesempatan kepada pelaku bisnis untuk melakukan pemeriksaan dan evakuasi barangnya secara mandiri untuk menghindari kerugian yang lebih besar. 

"Yang pasti kita bersama Pelindo membuat kebijakan bersama bahwa kita membuka kesempatan bagi pelaku usaha khususnya import untuk memeriksa barangnya kembali. Misalkan untuk perusahaan yang klaim asuransi, muat ulang dan sebagainya. Misalkan barangnya rusak akan diganti barang baru untuk dimuat lagi," bebernya. 

"Kalau ekspor biasanya tujuannya ke Eropa dan Amerika. Tapi kalau impor kebanyakan dari Tiongkok sama Asean. Untuk makanan kebanyakan dari Amerika," imbuhnya.(Dcz/Buz)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:08
06:10
01:41
03:04
02:15
03:41
Viral