- tim tvOne - Didiet Cordiaz
Fenomena Perigee Disebut Jadi Penyebab Banjir Rob di Semarang, Apa Itu?
Semarang, Jawa Tengah - Banjir rob setinggi 1,5 meter menerjang pesisir pantai utara Jawa Tengah, tepatnya di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang Utara, pada Senin (23/5/2022).
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), salah satu penyebab banjir ini adalah fenomena Perigee. Hal ini berdasarkan pers release yang dilakukan oleh Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo.
“Sejak tanggal 13 Mei 2022 BMKG telah merilis informasi potensi banjir pesisir di beberapa wilayah Indonesia bersamaan adanya fase bulan purnama dan kondisi Perigee (Jarak terdekat bulan ke bumi),” terang Eko.
Lantas, Apa Itu Fenomena Perigee?
Dilansir dari website Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Bulan Purnama Perigee terjadi karena bulan berada di belakang Bumi (jika dilihat dari Matahari), yang mengakibatkan wajah bulan terlihat lebih besar karena sepenuhnya diterangi matahari.
Ini merupakan fenomena langit langka yang terjadi di Indonesia, Perigee juga dikenal sebagai Super Pink Moon, Sprouting Grass Moon, Growing Moon, dan Egg-Egg.
Fenomena ini disebut masyarakat Amerika Serikat sebagai bulan purnama penuh atau Supermoon karena menandakan munculnya lumut merah muda atau phlox tanah liat. Lumut merah tersebut merupakan salah satu bunga musim semi pertama.
Terkait kesamaannya dengan Supermoon, Perigee dan Supermoon ada kecenderungan sama, tetapi tidak mutlak. Saat fenomena Perigee terjadi, fenomena Supermoon juga berkemungkinan terjadi.
Selain itu, fenomena Perigee memberikan pengaruh kepada bumi, Salah satunya adalah air pasang menjadi meningkat dikarenakan gravitasi bumi. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya banjir rob.
Diketahui, tanggul di Pelabuhan Tanjung Mas jebol dan mengakibatkan banjir robvdi Kawasan Industri Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah.
Banjir terjadi sejak Senin (23/05/2022) dan air mulai menyebar hingga menggenangi daerah di wilayah Pantai Utara Jawa. (mg3/put)