Tim SAR Evakuasi Warga Korban Jebolnya Tanggu Sungai Meduri.
Sumber :
  • Edi Topan

Puluhan Rumah Warga Terendam Banjir Akibat Jebolnya Tanggul Sungai Meduri Pekalongan

Selasa, 24 Mei 2022 - 02:42 WIB

Pekalongan, Jawa Tengah - Akibat dari tinggi nya gelombang pasang air laut di Pantai Utara, berdampak pada sungai Meduri. Tanggul Sungai Meduri di Kelurahan Tirto, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan, jebol, sehingga membuat air sungai Meduri melimpas ke pemukiman warga.
 

Pemukiman yang terparah terendam air, terjadi di dua RW di Kelurahan Tirto yakni RW 03 dan RW 04. Sebagian besar warga mengungsi dibeberapa titik lokasi pengungsian yakni di Aula Kelurahan Tirto sebanyak 97 jiwa, Masjid 55 jiwa, TPQ 39 jiwa dan di Kecamatan 19 jiwa. Ratusan warga yang pengungsi  rata-rata wanita, lansia dan anak-anak.

 
Sementara itu, Nur Imania, Lurah Tirto, menjelaskan bahwa banjir rob yang menggenangi wilayah Kelurahan Tirto akibat jebolnya tanggul sungai Meduri. Sehingga arus sungai melimpas ke pemukiman. 
 
“Di wilayah kami ada dua RW yang tergenang akibat tanggul Jebol. Warga mengungsi di empat pengungsian,” kata Nur Imania.
 
Hasil pantauan ketinggian banjir di gang 7 hingga gang 16, Kelurahan Tirto, Kecamatan Pekalongan Barat bervariasi dari 20 centimeter hingga 100 centimeter. Ketinggian air di dalam kampung mencapai satu dada orang dewasa. Akibat tanggul sungai Meduri yang jebol,  banyak warga yang langsung mengungsi dan minta evakuasi. 
 
Anggota Brimob Polda Jateng yang menerjunkan anggota dan 2 perahu karet untuk membantu evakuasi warga ke lokasi pengungsian. 
 
Sementara itu, salah satu warga Arofah (42) warga Kelurahan Tirto, menerangkan bahwa banjir rob sudah tiga hari yang lalu. Namun banjir kali selain karena air rob, juga luapan sungai Meduri akibat tanggul sungai jebol.
 
“Tiga hari yang banjir hanya ketinggian hanya semata kaki. Namun tiba tiba tadi sore tiba tiba datang yang begitu cepat, waktunya tidak sampai setengah jam ketinggian air mencapai dada orang dewasa. Saya kemudian membawa anak dan mengungsi ke lokasi yang aman,"  kata Arofah.
 
Sementara itu Walikota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid saat meninjau lokasi pengungsian di Aula Kelurahan Tirto, Senin (23/5/2022) malam, menjelaskan bahwa banjir ini, terparah dan terbesar dari pantauan pihaknya. Banjir rob kali ini dilihat dari tabel yang dikirimkan provinsi dan BMKG, pontensi terbesar itu di hari besok Selasa dan harus waspada, ada tanggul jebol juga.
 
" Tadi saya sudah koordinasi dengan pak gubernur dan pak gub menanyakan kondisi Pekalongan bagaimana? Sudah saya sampaikan data semua ke gubernur, terkait tanggul jebol dan yang lainnya. Kemudian, untuk antisipasi menyiapkan logistik, untuk perbaikan tanggul jebol tidak bisa hari ini tapi terutama logistik untuk para pengungsi, tempat pengungsian, dan menyiapkan dapur umum dan warga yang terdampak banjir," kata Afzan Arslan Djunaid.
 
Sementara itu saat ini pihaknya terus memantau banjir rob. Pihaknya bersama Forkompinda akan meninjau langsung tanggul yang jebol.
 
" Besok kita juga akan melihat siklusnya air rob dari naik dan turunnya bjam berapa, sehingga besok supaya bisa tertangani dengan tanggul darurat," lanjutnya.
 
Kondisi terparah banjir rob kali ini di Meduri, Kelurahan Tirto, Pekalongan Barat karena disana ada tanggul yang jebol tadi. Tapi, warga di sekitar tanggul jebol siap bekerja bakti untuk menutup tanggul yang jebol. 
 
" Malam ini masih dilakukan penutupan tanggul dengan TNI polri, relawan, BPBD dan warga setempat," ungkapnya. (HHM/ade)
Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:58
00:42
02:45
00:54
07:31
11:58
Viral