news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Suasana Longsor Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah..
Sumber :
  • Tim tvOne - Aditya Bayu

Jalan Ungaran - Demak Kini Jadi Jurang Sedalam 61 Meter Akibat Longsor Tanah Bergerak

Lebih dari tiga tahun setelah longsor besar terjadi kawasan Dusun Bandungan, Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah pada Februari 2022 silam.
Selasa, 14 Oktober 2025 - 14:14 WIB
Reporter:
Editor :

Semarang, tvOnenews.com - Lebih dari tiga tahun setelah longsor besar terjadi kawasan Dusun Bandungan, Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah pada Februari 2022 silam.

Jalan yang dulu menjadi urat nadi penghubung antara Ungaran dan Demak kini berubah menjadi jurang terbuka sedalam puluhan meter.

Pemerintah Kabupaten Semarang bersama sejumlah instansi pusat masih berkoordinasi mencari solusi terbaik agar longsor tak semakin meluas dan mendekati prmukiman penduduk.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Semarang, Valeanto Soekendro menyampaikan, bahwa Pemkab sudah melakukan konsultasi intensif bersama BNPP serta instansi terkait di tingkat pusat dan provinsi, seperti Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PU) dan ESDM Jawa Tengah.

Dari kajian teknis, ditemukan bahwa tepat di bawah titik longsor terdapat sumber mata air besar yang menjaga kelembapan tanah dan memicu pergeseran. Menurut Soekendro, perpindahan tanah masih bergerak meskipun tidak sedrastis awal tahun 2023.

" Ada sumber air besar di bawah longsor itu. Untuk mengatasinya, kami menilai hanya Pemerintah Pusat yang memiliki kapasitas. Tanahnya masih akan bergerak di sekitar 100–150 meter,” ujarnya saat ditemui, Selasa (14/10/2025).

Soekendro menambahkan luas total longsor yang terjadi mencapai 31,5 hektar dengan tinggi sekitar 75 meter dan kemiringan 67 derajat.

Lokasi ini dianggap rawan sehingga ditutup untuk umum. Untuk menjaga mobilitas masyarakat, pemerintah telah mengalihkan akses jalan ke jalur lain.

" Saya melihat kalau sore itu ada warga disekitar lokasi untuk melihat lihat. Bahkan ada anak anak yang bermain didekat longsor. Itu berbahaya ya. Rencanaau kita tutup permanen agar lebih aman," imbuhnya.

Sementara itu, Yuliyanto warga sekitar yang tinggal tak jauh dari titik longsor mengungkapkan kekawatirannya,terutama jika hujan deras mengguyur. Masih inget di pikirannya bagaimana longsor terjadi pada tahun 2023 saat hujan deras mengguyur.

" Karena longsor makin mendekati pemukiman, tentu saja kita kawatir dan selalu waspada, terutama jika musim penghujan. Untuk saat ini longsor masih ya, tapi tidak besar seperti 2 tahun lalu," ungkapnya 

Dihubungi secara terpisah, Kepala BPBD Kabupaten Semarang, Alexander Gunawan Tribiantoro, menyebut bahwa kondisi longsor di jalur Ungaran–Demak tidak lagi dalam status darurat akut, melainkan telah beralih ke tahap rehabilitasi konstruksi.

Namun, ia mencermati bahwa fenomena tanah bergerak tidak hanya terjadi di Kalongan, melainkan juga di sejumlah titik lainnya, seperti di Jlamprang (Desa Gemawang) dan Dusun Sedono (Desa Genting, Kecamatan Jambu).

Saat ini pihaknya masih melakukan pengkajian lebih lanjut — apakah langkah rekonstruksi, rehabilitasi atau alternatif lainlah yang paling tepat.

" Kalongan tidak memungkinkan diperbaiki dalam kondisi sekarang. Sebagai antisipasi, di sekitar titik longsor kami sudah pasang Emergency Breathing Systems (EBS), mengingat potensi longsor susulan tidak bisa dielakkan.” ungkapnya.(abc/buz)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

05:05
01:59
02:45
02:14
01:33
04:47

Viral