news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Sukrin mengais saat menceritakan tragedi terbakarnya sumur minyak yang menimpa keluarganya, Senin (15/9/2025).
Sumber :
  • Tim tvOne - Agung Wibowo

Anak dan Istri Jadi Korban Tewas Kebakaran Sumur Minyak Ilegal di Blora, Sukrin Tuntut Keadilan

Peristiwa tragis terbakarnya sumur minyak ilegal di Blora, Jawa Tengah, pada 17 Agustus lalu menyisakan duka mendalam bagi Sukrin. Ia harus kehilangan istri, anak, dan ibu mertuanya dalam musibah tersebut. 
Senin, 15 September 2025 - 12:08 WIB
Reporter:
Editor :

Blora, tvOnenews.com – Peristiwa tragis terbakarnya sumur minyak ilegal di Blora, Jawa Tengah, pada 17 Agustus lalu menyisakan duka mendalam bagi Sukrin. Ia harus kehilangan istri, anak, dan ibu mertuanya dalam musibah tersebut. 

Merasa keadilan belum sepenuhnya tercapai, Sukrin kini mengambil langkah hukum dengan melaporkan pihak-pihak yang dianggap bertanggung jawab ke Polres Blora.

Saat di dampingi kuasa hukumnya, tangis Sukrin pecah saat menceritakan penderitaan yang ia alami. Istrinya, Yeti, dan putra kecilnya, Abu Dhabi, menjadi korban tewas dalam kebakaran yang terjadi di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo. Selain itu, ibu mertuanya juga menjadi korban.

Meskipun polisi telah menetapkan tiga orang tersangka, Sukrin merasa langkah ini belum cukup. 

"Kami melaporkan pihak-pihak yang dianggap bertanggung jawab karena keadilan belum sepenuhnya tercapai," ujar Sugiyarto,selaku kuasa hukum Sukrin, Senin (15/9/2029).

Bersama kuasa hukumnya, Sukrin menuntut pertanggungjawaban penuh atas kematian anggota keluarganya. Ia juga mendesak agar seluruh sumur minyak ilegal di Blora segera ditutup demi keselamatan warga.

Sukrin menuntut keadilan atas kematian anak, istri dan ibu mertuanya. Dirinya meminta seluruh pengelola sumur minyak ilegal di Desa Gandu, dan seluruh wilayah Blora untuk ditutup, demi keselamatan warga.

"Saya meminta agar semua penambangan minyak ilegal di Gandu, dan seluruh Blora, untuk ditutup saja, demi keselamatan seluruh warga Blora, biarlah saya yang jadi korban, jangan lagi ada korban lain, saya meminta Presiden dan Gubernur untuk melindungi saya, jangan menutup mata, meskipun saya orang kecil," ungkap Sukrin dengan penuh emosional.

Peristiwa nahas yang terjadi sekitar pukul 11.30 WIB itu menewaskan total lima orang. Polisi telah menetapkan tiga tersangka, yaitu SPR (46) selaku pemilik lahan, ST (42) sebagai calon investor, dan HRT alias GD (45) sebagai pelaksana pengeboran. Ketiganya diduga bertanggung jawab atas insiden mematikan ini. (agw/buz) 

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral