news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Penemuan mayat seorang wanita lansia yang mengambang di saluran irigasi boro.
Sumber :
  • tvOne - edy suryana

Tragis, Nenek 72 Tahun Ditemukan Tewas Mengambang di Saluran Irigasi Purworejo

Warga Desa Guyangan RT 1 / RW 1, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo Jawa Tengah, digegerkan oleh penemuan mayat seorang wanita lansia yang mengambang di saluran irigasi boro dengan penuh luka robek di bagian kepala
Jumat, 25 April 2025 - 10:03 WIB
Reporter:
Editor :

Purworejo, tvOnenews.com - Warga Desa Guyangan RT 1 / RW 1, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, digegerkan oleh penemuan mayat seorang wanita lansia yang mengambang di saluran irigasi boro dengan penuh luka robek di bagian kepala pada Kamis pagi (24/4).

Setelah diselidiki, korban diketahui berinisial SJH (72) warga Kelurahan Borokulon, Kecamatan Banyuurip. Mayat pertama kali ditemukan oleh seorang warga yang sedang melintas di dekat saluran irigasi tersebut sekitar pukul 10.00 WIB dan korban di evakuasi oleh warga dari dalam air ke tepi irigasi dan usai olah TKP korban langsung dibawa ke rumah sakit Citro Wardoyo Purworejo. 

Kapolres Purworejo, AKBP Andry Agustiano S.I.K, M.Si. Melalui AKP Iptu Tri Atmoko, SH, MH, selaku Kapolsek Purwodadi menjelaskan bahwa ada salah satu warga Purwodadi melihat tubuh seorang lansia mengambang di saluran irigasi di Desa Guyangan, saat sedang melintas di jalan samping irigasi. Salah satu warga tersebut melapor ke pihak perangkat desa dan diteruskan langsung kepada pihak Polsek Purwodadi.

"Korban ditemukan oleh warga setempat dengan posisi telah mengambang, lalu warga melaporkan ke pihak polsek sekitar jam 10:00 WIB, sehingga petugas gabungan polsek, resmob, PMI, dan bersama Unit Inafis Polres Purworejo melakukan olah TKP kejadian," jelasnya AKP Tri Atmoko.

"Menurut penghimpunan data yang dilakukan oleh tim gabungan Polres Purworejo bahwa korban memang sebelumnya mempunyai riwayat depresi dan terbukti ada surat riwayat pengobatan kejiwaan di salah satu Rumah Sakit di Purworejo yang didapati, dan korban mengalami depresi tersebut selama dua tahun terakhir ini," terang Tri Atmoko. 

Dari olah tempat kejadian perkara (TKP), diketahui bahwa lebar saluran irigasi boro yang ada di wilayah purwodadi, sekitar 6 meter dengan kedalaman kurang lebih 1 meter. Korban saat ditemukan mengalami luka robek parah dibagian kepala samping hingga kebelakang.

Murni kejadian yang di alami korban SJH (72) adalah kecelakaan karena didapati olah TKP, dan riwayat penelusuran tim gabungan Resmob dan Satreskrim Polsek Purwodadi menjelaskan bahwa, 200 meter dari rumah korban di Kelurahan Borokulon ada tebing sungai yang sangat curam dengan ketinggian 8 meteran.

Diduga, sebelumnya korban terpeleset dan terjatuh hingga ditemukannya korban di daerah aliran irigasi boro yang terletak di wilayah Purwodadi, sehingga luka yang dialami korban akibat benturan-benturan dari aliran irigasi Borokulon menuju irigasi boro wilayah Purwodadi.

Menurut keterangan anak korban atas nama Supardiyono (42), warga Kelurahan Borokulon ini, korban SJH (72) diketahui sebelumnya Jam 06.00 pagi masih ada di sekitar rumahnya sedang beraktifitas jalan sendirian tanpa arah tujuan. Memang ibunya sering bepergian sendiri dari rumah, dan menurut penjelasan anak korban bahwa ibunya mempunyai riwayat pikun dan juga depresi.

"Ibu memang saat ini kondisinya pikun pelupa, dan sering keluar rumah sendirian tanpa arah tujuan, kadang warga melihat ibunya saya lagi dimana kemudian di ajak pulang ke rumah," ucap Supardiyono. 

"Ibu tinggal dirumah cuman tinggal berdua, sedangkan anak-anak lainnya sudah tinggal di rumahnya masing-masing karena sudah berumah tangga. Ibu sudah berusia lanjut dan sudah mengalami pikun atau pelupa," ungkap Supardiyono.

Dari hasil pemeriksaan, pihak tim medis rumah sakit Citro Wardoyo bahwa tidak ditemukan luka akibat kesengajaan dan indikasi tindak pidana pada tubuh korban. Korban diperkirakan jatuh dan terpleset hingga tenggelam kesaluran irigasi boro, dan korban telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk bisa segera dimakamkan secara layak.

Pihak Keluarga korban sudah membuat surat pernyataan untuk tidak dilakukan otopsi karena keluarga sudah menerima bahwa kejadian tersebut merupakan musibah dan sudah takdir," pungkasnya. (eza/gol)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

05:05
01:59
02:45
02:14
01:33
04:47

Viral