Cagub Jateng Ahmad Luthfi bertemu petani di Kendal Jawa Tengah..
Sumber :
  • Tim tvOne - Teguh Joko Sutrisno

Cagub Jateng Ahmad Luthfi Akan Hapus Kartu Tani yang Bikin Ribet Petani dan Bangun Lumbung Pangan Desa

Senin, 7 Oktober 2024 - 17:57 WIB

Kendal, tvOnenews.com - Sejumlah gagasan dilontarkan  Calon Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi untuk memajukan petani di Jawa Tengah. Petani Jateng banyak yang mengeluh soal ketersediaan pupuk hingga harga jual saat panen.

Saat pertemuan Ahmad Luthfi dengan petani di Kendal, salah petani minta supaya Kartu Tani dihapuskan. Kartu itu justru membuat ribet dan membuat petani kesusahan dapat pupuk.

"Kartu Tani itu dihapus saja Pak karena malah bikin ribet dan susah," kata Sunoto, petani asal Desa Sendang Kulon, Kecamatan Kangkung, Kabupaten Kendal, saat acara Sarasehan Petani bersama Ahmad Luthfi, Senin 7 Oktober 2024.

Acara itu dihadiri seratusan petani padi, bawang merah maupun tembakau dari desa setempat.

Hal serupa juga disampaikan Sukamat. Ia mengeluh sering kehabisan pupuk di outlet, padahal pupuk masih kurang. Ia pun terpaksa membeli pupuk non subsidi yang harganya tiga kali lipat.

"Pas panen, tombok. Pupuknya lebih mahal soalnya," kata Sukamat.

Persoalan yang dikeluhkan adalah seringnya harga anjlok saat panen, sehingga petani yang sudah berbulan-bulan menanam dan merawat tanaman tak mendapatkan hasil seimbang.

"Saat nanam, petani semangat, tapi saat mendekati masa panen rasanya jadi deg-degan takut harga anjlok. Harapanya jika Pak Luthfi Jadi Gubernur, bisa menstabilkan harga jual," kata Nur Faizin, warga lainnya.

Menanggapi hal itu, Ahmad Luthfi menyampaikan program dan siap untuk dilaksanakan saat ia menjabat jadi Gubernur.

Menuruthya, prinsip pupuk itu harus murah dan mudah didapatkan petani. Harga pupuk mahal dan susah didapat karena problem terjadi di proses pendistribusiannya yang tidak tepat sasaran.

Ia sepakat jika kartu tani mesti dievaluasi karena sudah tidak relevan. Misal, petani yang sewa lahan ndak punya kartu, melainkan dimiliki pemilik tanah. Sehingga menyulitkan dalam proses perawatan tanaman.

Kedepan BUMDes akan mengambil peran dalam pendistribusiannya sekaligus pengendalian pupuk.

"Kartu tani mengandung masalah soal distribusinya, RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani). Mekanisme baru ini akan memudahkan petani dapat pupuk, karena sebenarnya cukup," kata Luthfi.

Ahmad Luthfi juga menggagas Lumbung Pangan Desa. Lumbung pangan ini jadi solusi seringnya harga anjlok saat panen.

Ia ingin menerapkan konsep kearifan lokal gledek atau lumbung pangan skala rumahan tempo dulu. Petani zaman dulu saat panen, padi hanya dimakan secukupnya dan sisanya disimpan di gudang rumah. Hal itu untuk mengantisipasi saat terjadi paceklik.

"Brambang dan adi disimpan di Lumbung Pangan Desa. Selain sebagai stok, juga bisa dijual saat harga naik. Pak RT mencatat, sehingga para petani di desa punya tabungan," katanya.

Untuk pendirian Lumbung Pangan Desa menjadi kewajiban pemerintah. Dinas terkait mesti hadir memfasilitasi dan memberikan pendampingan. Dalam hal ini, BUMDes bisa kembali berperan. (tjs/buz)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral