- ANTARA
Modifikasi Cuaca untuk Minimalisir Dampak Banjir di Demak Mulai Membuahkan Hasil
Demak, tvOnenews.com - Operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk melakukan pengalihan awan dan gumpalan yang mengandung air dialihkan ke tempat lain demi mengurangi potensi dampak banjir di Kabupaten Demak, Jawa Tengah mulai menunjukkan hasil.
Hal tersebut disampaikan Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, saat meninjau tanggul Sungai Wulan yang baru saja ditambal di Demak, Jumat (16/2/2024).
Operasi TMC tersebut dilakukan sebagai langkah antisipasi terkait masih tingginya intensitas curah hujan.
"Pengalihan awan yang mengandung air itu, khususnya di hulu Sungai Wulan, di sekitar Blora dan Salatiga. Alhamdulilah saat ini cuaca cerah, sungai pun mengarah ke normal," kata Nana Sudjana yang didampingi Bupati Demak Eisti'anah.
Nana Sudjana menjelaskan, terkait tanggul kiri Sungai Wulan, katanya, memang sudah selesai ditambal, sehingga hari ketujuh sejak jebol kini sudah ditutup.
Banjir yang terjadi di Kecamatan Karanganyar, di antaranya karena jebolnya tanggul sungai besar itu di dua titik. Dengan lebar jebolan 20 meter dan panjang 33 meteran.
"Penutupan tanggul tersebut, awalnya bersifat sementara. Hari ini 16 Februari 2024 dilakukan penguatan. Dimungkinkan dua hari lagi tanggul akan menguat," kata Nana.
Setelah tanggul ditutup, maka secara bertahap genangan banjir yang sebelumnya menggenangi permukiman dan persawahan mulai surut.
Menurut Nana, genangan air di permukiman warga saat ini berkisar 10-50 sentimeter (Cm). Sebagian juga ada yang sudah benar-benar surut.
Guna melakukan percepatan surutnya genangan banjir, diterjunkan 22 unit mesin pompa penyedot air.
Bahkan, ada tambahan lima unit mesin pompa penyedot air dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk terus dilakukan penyedotan dan airnya dibuang ke Sungai Wulan.
Bupati Demak Eisti'anah menambahkan bahwa warganya yang semula di pengungsian ada yang sudah bisa pulang, karena banjir berangsur surut.
"Tentu saja, kepulangan mereka juga tidak bersama-sama karena menyesuaikan genangan banjir di rumah mereka benar-benar surut atau belum," kata Eisti'anah.
Ia berharap dikerahkannya puluhan unit mesin pompa penyedot air bisa mempercepat surutnya banjir sehingga warga bisa segera pulang ke rumahnya untuk beraktivitas seperti sebelumnya. (ant/buz)