- Tim tvOne - Didiet Cordiaz
Rekayasa Lalu Lintas Imbas Proyek Fly Over Madukoro Semarang, Begini Rencana Polisi
Semarang, tvOnenews.com - Satlantas Polrestabes Semarang melakukan simulasi lalu lintas di Jalan Arteri Yos Sudarso pada Jumat (14/7/2023) siang.
Skema arus lalu lintas ini dilakukan karena imbas pengerjaan proyek flyover Madukoro Semarang yang akan dikerjakan.
Percobaan rekayasa yang rencananya dilakukan selama tiga hari tersebut ditujukan untuk mengukur arus lalu lintas pada saat dimulainya pembangunan fly over.
Kasatlantas Polrestabes Semarang, AKBP Yunaldi mengatakan, simulasi dilakukan dengan menutup lajur tengah sepanjang 1,5 kilometer.
“Pada hari ini, karena ada pembangunan flyover Madukoro ini, arus lalu lintas kita alihkan di sisi kiri flyover jalan sudah siap. Kita simulasikan selama tiga hari dan akan kita evaluasi setiap jamnya,” ujar AKBP Yunaldi kepada awak media.
Yunaldi menyampaikan, beberapa skema arus lalu lintas juga telah disiapkan. Seperti kendaraan roda dua yang akan melaju ke arah pelabuhan diarahkan menuju jalan Puri Anjasmoro.
“Kalau ini evektif dan tidak berimbas tidak terlalu Panjang antreannya senin sudah dimulai pembangunan flyover. Masyarakat yang akan ke Pelabuhan kendaraan kecil, kita arahkan ke perempatan Puri Anjasmoro, terus ke arah Terang Bangsa, terus kembali lagi ke Arteri Yos Sudarso ini. Kalau kendaraan besar tetap di jalur ini, jalan kita siapkan,” terangnya.
Sementara itu, Manager Projek PT Wika, Masy Aril memaparkan, waktu pembangunan flyover Madukoro ditargetkan selesai selama 12 bulan. Proyek ini diharapkan bisa selesai pada bulan April 2024.
“Jadi secara proyek pembangunan, kita mulai tanggal 2 April sampai 360 hari atau sekitar tanggal 26 April 2024. Setelah pengalihan ini, kami fokus mengerjakan tengah jembatan. Untuk pemasangan tiang pancang kita rencanakan minggu depan,” paparnya
Pembangunan flyover Madukoro di Jalan Arteri Yos Sudarso Semarang, dibangun untuk mengurai kemacetan di jalan padat kendaraan tersebut.
Flyover yang direncanakan dibangun sepanjang 1.594 meter, menelan anggaran lebih dari Rp. 180 milyar. Proyek tersebut, berhubungan dengan Proyek Strategis Nasional Borobudur – Yogyakarta – Prambanan.(dcz/buz)