- ANTARA
Perayaan Waisak Jadi Momentum Tata Ulang Candi Borobudur
Hetty menambahkan, meski baru berada di level 60-80 persen pulih dibandingkan sebelum pandemi Covid-19, pertumbuhan jumlah pengunjung situs agama Buddha itu cukup menggembirakan. Terlebih, saat ini pihaknya tengah fokus untuk mendorong kualitas, bukan sekadar jumlah pengunjung.
“Saat ini kita fokus kualitas, membangun story telling, salah satunya dengan Waisak ini, kita banyak story yang bisa kita bangun sehingga soul dari Borobudur ini yang kita kembangkan. Kita ingin orang datang ke sini bisa terinspirasi dengan soul-nya Borobudur,” kata Hetty.
Pelepasan Lampion Waisak
Pada perayaan Waisak 2023, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney melalui anak usahanya, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWC) menyiapkan sebanyak 5.000 tiket masuk bagi pengunjung yang ingin menghadiri acara Pelepasan Lampion Waisak. Hetty Herawati mengatakan pengunjung acara pelepasan dibatasi karena keterbatasan lahan.
“Tiket pelepasan lampion dibatasi karena lahannya terbatas. Sekali lagi, ini adalah yang kedua (digelar) setelah pandemi,” kata Hetty Herawati.
Adapun kurang lebih sebanyak 4.000 tiket telah terjual. Sedangkan jumlah lampion yang akan dilepaskan pada momen Waisak tahun ini sebanyak 2.567 lampion, disesuaikan dengan tahun perayaan Waisak yaitu 2567 BE.
“Yang melepas hanya di Marga Utama dengan kapasitas 2.567 yang lampion, dan itu juga dibagi dalam dua sesi ya, satu lampion itu bisa diterbangkan oleh empat sampai lima orang,” katanya.
Kendati demikian, pengunjung lain bisa menyaksikan pelepasan lampion dari bagian sisi kanan dan kiri di luar area lampion.
Dalam acara pelepasan lampion, Hetty mengimbau masyarakat untuk mengenakan pakaian putih (Ageman Putih).
"Ageman memiliki makna pakaian atau busana. Sebagaimana pepatah Ajining Raga Saka Busana maka selayaknya manusia berpakaian dengan baik. Putih memiliki makna keseimbangan sejati dari semua warna, melambangkan jiwa yang murni, damai dan sempurna. Sehingga diharapkan semua orang memiliki hati dan jiwa yang bersih saat menerbangkan lampion yang sarat dengan doa dan harapan, demi kebaikan sesama dan semesta," kata Hetty. (ant/ito)