- Tim tvOne - Abdul Rohim
Puluhan Warga Terjangkit Demam Berdarah, Dinkes Rembang Gencar Lakukan Fogging
Rembang, tvOnenews.com - Musim penghujan, puluhan warga di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, terjangkit penyakit demam berdarah dengue (DBD). Melonjaknya kasus DBD ini membuat Dinas Kesehatan Rembang gencar melakukan fogging untuk pemberantasan nyamuk Aedes Aegypti.
33 kasus demam berdarah dengue (DBD) terjadi di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, pada periode Januari hingga Februari 2023. Dari 33 pasien, dua orang penderita dilaporkan meninggal dunia.
Dua orang dari 33 pasien demam berdarah dengue (DBD) yang meninggal dunia tersebut adalah warga Kecamatan Sluke dan warga Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Jumlah kasus DBD di Rembang yang terjadi periode Januari hingga Februari tahun ini meningkat dibandingkan tahun lalu.
Data rekapitulasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang menunjukan kasus DBD hampir merata terjadi di semua Kecamatan di Rembang. Dari 14 Kecamatan yang ada di Kabupaten Rembang, 5 Kecamatan dengan penyebaran DBD paling banyak, diantaranya Kecamatan Sale, Sluke, Sumber, Kragan dan Sarang.
“DBD ini mulai menjangkiti masyarakat di Kabupaten Rembang. Dalam catatan kami ada sekitar 33 kasus DBD di Rembang sepanjang Januari sampai Februari. Dari 33 kasus itu, 31 kasus merupakan DBD sedangkan 2 kasus DSS (dengue shock syndrome). Kemudian akhirnya yang positif tersebut diketahui meninggal dunia,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Rembang, dr Ali Syofi’i, Rabu (1/3/2023).
Disamping 33 kasus tersebut yang dirawat RS sebagai DBD dan DSS, ada 73 kasus lainnya yang dirawat sebagai demam dengue. Istilahnya dengue fever (DF) adalah demam akut akibat terinfeksi virus dengue. Orang awam gejala DB.
“Yang terbesar ada di beberapa Kecamatan Sale, Sluke, Sumber, Kragan dan Sarang,” imbuhnya.
Saat ini tim Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang gencar melakukan fogging di berbagai lokasi untuk membunuh nyamuk aedes aegypti yang merupakan penyebab DBD. Langkah ini dilakukan untuk mencegah kasus DBD semakin meningkat.
“Selama ini kami sudah melakukan berbagai langkah terkait upaya pencegahan dan penanganan kasus DBD yaitu dengan kami mengaktifkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk diseluruh wilayah Puskesmas yang ada di Rembang. Kemudian kita juga mempunyai gerakan satu rumah satu jumantik yang wajib dilaksanakan semua Puskesmas yang ada di Rembang,” pungkasnya.
Selain rutin melakukan fogging, Dinas Kesehatan Rembang juga menghimbau masyarakat tetap menjaga kebersihan lingkungan, terutama mencegah terjadinya genangan air untuk mencegah penyebaran nyamuk aedes aegypti. (Arm/Buz)