- Suryo Daryono
Hubungan Tak Direstui, Seorang Duda di Bekasi Nekad Gantung Diri, Kirim Pesan Ini kepada Sang Kekasih
Peringatan (trigger warning): Artikel ini mengandung konten eksplisit tentang bunuh diri.
Bekasi, Jawa Barat - Seorang pria ditemukan warga gantung diri di pintu kamar tidur rumah di Perumahan Mega Regency Blok CD 10 RT 11 RW 15, Desa Sukaragam, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Jumat (9/9/2022).
Menurut Nurazmi (42) tetangga korban menuturkan, korban yang seorang duda beranak dua, berinisial RE (35) pertama kali ditemukan gantung diri oleh sang kekasih DM (38) tergantung di pintu kamar. Melihat korban dengan kondisi leher terikat tali sabuk dan tergantung, kemudian DM memberitahukan kepada warga disekitar kediaman korban.
"Ya pertama tau, saya denger tetangga teriak-teriak katanya ada yang gantung diri, saya cek ke lokasi, benar saja tetangga kami bernama Ruri itu mengakhiri hidup gantung diri di kamar nomor dua," ujar Nurazmi dilokasi kejadian.
Nur juga menuturkan, saat ditemukan kondisi korban sudah dalam kondisi leher terikat tali sabuk, dan tergantung di pintu kamar tidurnya.
"Pas saya lihat itu, korban sudah tergantung dan sudah mengeluarkan cairan pipis, kita gak berani karena belum ada polisi jadi takut kesalahan kalau maen masuk aja ke dalam," ungkapnya.
"Kalau sehari-hari dikenal baik orangnya, dia (korban) juga kan wakil ketua RW jadi ya sering bergaul, sosialisasi, tapi kalau masalah pribadi kita juga gak tau masalah apa, korban tertutup," ungkap Nur.
Sementara itu, Kapolsek Serang Baru AKP Somantri mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan sejumlah saksi di tempat kejadian, diduga korban nekad gantung diri lantaran niat menikahi sang kekasihnya tak direstui keluarga perempuan.
"Keduanya tersebut mempunyai niat untuk menjalin hubungan yang serius yaitu menikah, namun niat tersebut tidak disetujui dan ditolak oleh pihak keluarga dari perempuan," jelas Somantri.
Sebelum korban nekad menngakhiri hidup dengan cara gantung diri, kata Somantri, keduanya sempat berdiskusi menanggapi masalah tersebut. Korban RE, melalui aplikasi pesan singkat mengatakan akan mengakhiri hidupnya jika niatnya menikahi DM tidak direstui.
"Antara korban dan kekasihnya itu berdiskusi tentang masalah itu melalui telpon dan whatsapp dan dalam percakapan tersebut korban mengatakan kepada sang kekasihnya, bahwa Ia akan mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri jika niat tersebut ditolak oleh keluarga perempuan," lanjutnya.
Namun, apa yang menjadi ancaman korban tersebut dianggap sebuah lelucon oleh keluarga pihak sang kekasih. Hingga diduga hal tersebut membuat korban nekad mengakhiri hidup dengan cara gantung diri menggunakan tali belt di pintu kamar tidurnya.
"Mungkin oleh keluarga perempuan, menganggap itu sekedar hanya lelucon, namun tanpa di sangka korban benar melakukan gantung diri," ungkapnya.
Saat tiba dilokasi, pihak Polsek Serang Baru yang mengevakuasi jasad korban, dari hasil pemeriksaan di TKP tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada jasad korban.
Namun, pihak keluarga korban RE menolak untuk dilakukan proses autopsi, sehingga jasad korban langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
"Iya, keluarga menolak jasadnya diotopsi, sehingga jasadnya langsung kita serahkan untuk dimakamkan di kota Semarang, setelah ada pernyataan dari keluarga," tutup Somantri.
RE yang hampir setahun ditinggal sang istri itu, meninggalkan dua orang putra yang masih berusia 10 dan 7 tahun. Jasad korban langsung dibawa ke Semarang, Jawa Tengah untuk dimakamkan di kampung halamannya. (sdo/mut)