- Istimewa
Petik Manisnya Madu, Warga Cemara Kulon Temukan Sumber Rezeki Baru lewat Budidaya Lebah Trigona
tvOnenew.com - Sebagai desa di pesisir pantura, masyarakat Desa Cemara kulon, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu, hanya bergerak di sektor perikanan dan produksi garam, untuk menunjang perekonomian keluarga. Kini, lebah tanpa sengat, ternyata jadi sumber rezeki baru bagi warga pesisir pantura, warga juga mulai menggeluti sektor peternakan, salah satunya melalui budidaya lebah trigona.
Lebah trigona adalah lebah tanpa sengat (stingless bee) dari genus trigona yang hidup secara sosial di wilayah tropis, menghasilkan madu yang kaya akan antioksidan dan propolis dengan rasa khas yang kompleks. Lebah ini membuat sarang dari material alami seperti tanah liat dan resin tumbuhan, dan meskipun produksinya terbatas, madunya bernilai tinggi karena karakteristiknya yang unik.
Hal tersebut diungkapkan Kadori (43), anggota kelompok tani hutan Cemara Kulon, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu, Ia menyampaikan, peternakan lebah mulai memberikan harapan baru bagi ekonomi masyarakat.
"Awalnya kita dari tahun 2003, cuman belum banyak, kita coba satu sampai tiga setup (kandang lebah). Nah terus dari situ kita belajar gimana caranya mengembngakan, karena kita semua di sini masih awam. Dari 1-2 setup kelihatannya bagus. Jadi PHE ONWJ tertarik untuk menambah setup (rumah lebah) menjadi 10 setup," terang Kadori (43) anggota KTH Cemara Kulon. Senin (15/9/2025).
Lanjut Kadori, dari segi vegetasi desa Cemara Kulon, berada di pesisir mantura, bersentuhan langsung dengan hutan mangrove, sedangkan lebah membangun sarang dengan resin tumbuhan dan tanah liat.
"Kita dibimbing PHE ONWJ, kita diajak sama PHE studibanding ke Rumah pak lebah, di Ciomas, Kabupaten Bogor, sedangkan di desa kami ada hutan mangrove cocok gitu kan di sini budidayanya lebah bisa berekembang. Alhamdulillah perkembangannya lumayan stabil. Penghasilan untuk satu setup, kalau satu bulan itu bisa sampai 1 liter dengan harga perliter satu juta rupiah"
Kepala Desa Cemara Kulon, Sudarno juga turut mendorong inovasi dengan mengembangkan taman desa. Taman ini bukan sekadar destinasi wisata, tetapi juga difungsikan sebagai penunjang kebutuhan pangan lebah madu trigona.
“Dengan adanya taman desa, selain menjadi tempat wisata, juga bisa menyediakan tanaman bunga sebagai sumber pakan lebah. Harapannya, kegiatan ini dapat meningkatkan ekonomi warga sekaligus menjadikan Desa Cemara Kulon sebagai desa wisata yang mandiri. Karena hampir 80 persen mata pencarian warga desa Cemara Kulon di sektor perikanan dan kelautan, ada terasi, ada ikan nasin, ya tidak jauh dari seafood lah. Ini adalah proses untuk memulai. Dengan bantuan teman-teman Pertamina, Master plan ini lebih spesifiknya kita menata kawasan yang kurang lebih 1.300 meter menjadi tempat yang lebih estetik dan tadi kita bicara edu wisata atau desa wisatanya, harapannya nanti setelah ini pohonnya sudah produktif. Artinya untuk mendukung pertumbuhan di desa kami, harapannya di sini sudah ada hasil dari madu, dari sektor perkebuna dan bonusnya menjadi desa wisata. Alhamdulillah tahun sekarang sudah ditetapkan Desa Cemara Kulon jadi desa kreatif. Jadi tahun depan Dinas Pariwisata support kurang lebih anggaran 200 juta. Kemudian dari Kecamatan 200 juta untuk pembendahan pembangunan. Misalkan di sini belum adanya Gazebo, terus penataan taman, Parkir, mudah-mudahan dan harapannya dengan forum ini kegiatannya semakin lebih luas" jelas Kepala Desa Cemara Kulon, Sudarno.
- Istimewa
Pengembangan sektor bududaya lebah madu ini diharapkan menjadi langkah diversifikasi ekonomi yang mampu mengurangi ketergantungan warga pesisir pada sektor perikanan dan garam, sekaligus membuka peluang usaha baru yang berkelanjutan.
"Selain hasil laut dan garam, kini warga juga bisa memperoleh tambahan pendapatan dari madu. Ini menjadi peluang usaha yang menjanjikan. Kalau dulu ya hutan belantar, semak belukar, tidak dimanfaatkan. Setelah menjadi taman desa yang di support penuh pertamina. Tujuan utamanya madu, karena madu merupakan kebutuhan kita, ya untuk obat lah gitu. Dengan adanya program ini untuk memotivasi kita untuk menanam, tujuan utamanya itu, perbaikan pohon produktif, harapannya bisa ke Mangrove. Sementara di sisi UMKM ini baru skala rintisan dan harapannya secara bertahap kita munculkan produk-produk UMKM Cemara Kulon," pungkas Sudarno.
Sementara itu Suali, penyuluh Dinas Kehutanan Provinsi Jabar Cdk IX, menjelaskan gayung menyanbut. Gubernur Jawa Barat mempunyai program "Jabar Hejo" yang terbagi menjadi dua program utama: Gerakan Leuweung Hejo dan Program Agroforestri di Gunung Hejo, Dinas Hutan Provinsi Jawa Barat berkomitmen ikut serta dalam program tersebut, karena Indramayu bagian dari Jawa barat, pesisir pantura melalui Dinas Hutan Provinsi Jawa Barat akan menghijaukan pesisir pantura.
"Nah jadi kami diajak bersama dengan PHE untuk bisa ikut berkolaborasi di kegiatan yang dirancang oleh pihak PHE ONWJ, Kami menyarankan di tanggul-tanggul ini, Kalau bisa ditanami tanaman yang memang bisa tumbuh disini, Alhamdulillah dengan bantuan dari PHE Bisa menanam tanaman mangga sampai ribuan. Selain itu, budidaya Lebah Madu. Akhirnya coba kita berdayakan melalui kelompok tani yang ada disini," ujar, Suali, penyuluh Dinas Kehutanan Provinsi Jabar Cdk IX.
Budidaya Lebah Trigona adalah lebah tanpa sengat (stingless bee), karena karakteristiknya yang unik dari genus Trigona yang hidup secara sosial di wilayah tropis, menghasilkan madu yang kaya akan antioksidan dan propolis dengan rasa khas yang kompleks.
"Alhamdulillah dengan berdiskusi dengan pendamping PHE, pemerintah desa akhirnya mengembangkan budidaya madu. Potensi bunga sebagai pakan lebah juga sudah ada dari tanaman mangrove, bahkan Diawali dengan menanam tanaman bunga-bunga, Salah satunya bunga santos, bunga air mata pengantin, bisa menambah potensi lebah bisa berkembang disini," lanjutnya
Mashi di katakan Suali, lebah membangun sarang di lubang pohon atau celah karang menggunakan resin tumbuhan dan tanah liat. Menghasilkan madu dengan rasa kompleks, asam, dan tekstur lebih encer karena kandungan propolis dan enzim tinggi. Budidayanya berpotensi menjadi sumber pendapatan karena harga madunya yang tinggi.
"Rencana ke depan, jadi tidak hanya madu yang dihasilkan, Kalau lebah ini sudah jelas menghasilkan madu yang bisa kita minum manfaatnya sangat banyak sekali, Nah nanti ke depan rencana akan mengembangkan bipolar, propolis tripnya. Jadi propolis itu dikemas, untuk bisa dijual. Karena propolis harganya lumayan cukup mahal.
Ery Ridwan, Head of commrel & CID PHE ONWJ, menuturkan, bukan hanya perusahaan yang memerlukan master plan, Tapi Kepala Desa Cemara Kulon sudah mempunyai rencana untuk memanfaatkan bantaran sungai ini, dari pertemuan terkait dengan pemanfaatan sungai menjadi konsen PHE ONWJ terkait dengan lingkungan.
"Jadi kan kalau di master plan sudah ada tahapan-tahapan yang akan dilakukan, nah kami akan mengikuti tahapan-tahapan tersebut. Tentu saja nanti rekomendasinya tetap dari Pak Kuwu yang akan melaksanakan di lapangan, dari obrolan itu, maka kami PHE ONWJ berusaha merespon dengan baik, apa yang menjadi rencana ataupun mimpi dari Desa Cemara Kulon, kami diskusi, lalu kami bicarakan rencananya, untuk menbuat taman dan budidaya lebah madu di sini,” jelas Ery Ridwan, Head of commrel & CID PHE ONWJ.
Melalu program CSR, PHE ONWJ berkomitmen menangkap ide-ide, usulan-usulan dari masyarakat. Pihaknya akan support dan membantu serta mengedukasi untuk peningkatan kapasitas dan peningkatan daerah.
“Yang menjadi prioritas sekarang terkait lebat madu. Nah mungkin juga secara ekonomi saat ini, belum ada peningkatan yang signifikan. Karena lebah madu mungkin harus ditambah setup yang lebih banyak lagi, biar produksi lebih banyak meningkat. Selain itu, ketika produksi sudah meningkat, tentu kita harus ada kelompok lain yang juga bisa memasarkan produknya. Ini untuk peningkatan perekonomian warga sekitar itu sendiri, tahapan-tahapannya yang nanti kita sama-sama lakukan, Nah, di sini juga kita akan bawa produk-produk lokal yang dihasilkan, dan bantaran sungai Cemara Kulon bisa menjadi destinasi wisata lokal," pungkasnya.(chm)