Sumber :
- Erfan Septyawan
Polres Cirebon Kota Tetapkan Tersangka Penipuan Rekrutmen Polri, Salah Satunya Okum Anggota Polisi Berpangkat AKP
Minggu, 18 Juni 2023 - 21:50 WIB
Cirebon, Jawa Barat - Kepolisian Polres Cirebon Kota, Jawa Barat remi menetapkan dua tersangka dugaan penipuan rekrutmen anggota Polri, serta masih mendalami kasus tersebut.
Kedua tersangka penipuan rekrutmen Polri tersebut adalah ASN dan satu orang oknum anggota Polisi berpangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP).
Kapolres Cirebon Kota AKBP Ariek Indra Sentanu mengatakan, Polres Cirebon menetapkan dua tersangka kasus dugaan penipuan penerimaan Polri. Salah satu diantaranya berpangkat oknum anggota Kepolisian berpangkat AKP.
"Sampai hari Minggu (18/6/2023) ini kami baru menetapkan dua orang sebagai tersangka, atas kasus penipuan terkait rekrutmen anggota Polri," kata Kapolres Cirebon Kota AKBP Ariek Indra Sentanu di Cirebon, Minggu.(18/6/2023).
Menurutnya dua orang yang ditetapkan sebagai tersangka yaitu oknum anggota Polri berpangkat AKP SW, dan ASN yang bekerja di Mabes Polri berinisial N. Ia menjelaskan saat ini, pihaknya masih terus mendalami kasus penipuan tersebut, dan belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut terkait peranan kedua orang tersangka itu.
Ariek mengatakan kasus penipuan yang dialami oleh korban pedagang bubur itu bermula pada tahun 2021 lalu, di mana anak korban saat itu berminat sebagai anggota Polri, dan diiming-imingi oleh AKP SW bahwa dengan menyediakan sejumlah uang.
"Tersangka anggota Polri ini merupakan tetangga korban, dan korban menginginkan anaknya jadi polisi, kemudian oknum itu mengenalkan kepada tersangka N," tuturnya.
Ia menambahkan kasus penipuan rekrutmen anggota Polri memang sempat mengalami kendala, karena korban melaporkan kasus tersebut ke Polsek Mundu, di mana saat itu tersangka AKP SW merupakan Kapolseknya.
Setelah kasus itu tidak berjalan lanjut Ariek, kemudian pada bulan September 2022 kasus tersebut ditarik ke Satreskrim Polres Cirebon Kota, hingga pada Minggu (18/6) dua orang ditetapkan sebagai tersangka.
"Satu tahun kasus tersebut tidak berproses, kemudian pada bulan September tahun 2022 kami tarik. Tiga kali kami panggil tersangka dan mangkir, dan yang keempat kalinya kami langsung cari dan tersangka langsung di bawa oleh petugas," katanya.
Kasus tersebut lanjut Ariek, masih terus dilakukan pengembangan dan untuk peran masing-masing tersangka juga belum bisa disampaikan lebih lanjut.(ESN)