Sumber :
- Cepi Kurnia
Usai Viral Sebutan Kata Maneh, Ridwan Kamil Disindir Netizen Baginda
Selasa, 21 Maret 2023 - 02:19 WIB
Bandung, tvOnenews - Buntut kata maneh terhadap Ridwan Kamil hingga berujung pemecatan seorang guru honorer di Cirebon beberapa waktu lalu oleh Kepala Sekolah. Hal tersebut kini masih terus diperbincangkan oleh sejumlah warganet.
Bahkan ada warganet dipostingan Ridwan Kamil dengan dengan sebutan baginda raja, paduka, yang Mulia, Maharaja, Yang Dipertuan Agung dan sebagainya, seperti postingan kegiatannya di Universitas Kuningan.
"Masa depan cerah bagi Anda para mahasiswa yg bersemangat, karena Indonesia skrg ranking 16 dunia utk ukuran ekonomi atau GDP. Dan tahun 2045 akan ranking 4 dunia. Aamiin. Itulah rasa optimis & tips2 menjemput masa depan cerah yg disampaikan ke ribuan mahasiswa Univ. Kuningan," tulis Ridwan Kamil menyertai tayangan video yang diunggahnya, dikutip pada Minggu (19/3/2023)
"Mantap baginda," saut @bronstedsiregar
"Kumaha yang dipertuan agung we. Rek kitu rek kieu nu peunting mah teu di adukeun," tulis @m_sanusi_red20
"Numpang lapakna Baginda gubernur Bandung Jadi gini saudara2ku, bahasa Sunda itu bukan hanya bahasa Sunda kabandungan atau Priangan tapi tiap daerah punya diaelek masing2, dengan undak usuk basa yg berbeda. Jadi jangan disamakan tiap daerahnya kaya lord kita yah," tulis @selo3zx.
"Siap Baginda yang mulia the protector of west Java gubernur Ridwan Kamil," tulis @hasanardisetiaw.
"Mantul Bapak Yang Mulia Dipertuan Agong Prof. Dr. Hj. Gubernur," tulis @neorienta.
Menanggapi hal itu Gurbernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan dirinya sejak awal tidak terlalu mempersoalkan, menurut Ridwan Kamil itu hanya sebuah tafsiran saja.
"Itu mah terserah tafsir aja apakah salah saya mengajak masyarakat untuk menempatkan adab sopan santun pada tempatnya. Saya kan tidak minta berlebihan,"kata Ridwan Kamil, usai melakukan pengecekan di Masjid Raya Al Jabbar menjelang Ramadan, Senin (20/3/2023).
Jadi menurut Ridwan Kamil, hal itu tidak usah terlalu dibahas, apalagi hanya karena ingin viral.
"Tidak usah dibahas kalau ada orang orang menambah nambahin Supaya jadi viral silahkan saya hanya ingin komunikasi kita sewajarnya. Karena kan kita kearifan lokalnya beradab,"katanya. (cpk/ade)