- ANTARA
Peringatan Dini Gelombang Tinggi di Selatan Banten, BMKG: Tolong Patuhi bagi Pelaku Pelayaran
Lebak, tvonenews.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di perairan selatan Banten atau Samudera Hindia sepanjang Sabtu yang mencapai 2,50 meter.
"Kami minta peringatan dini itu dipatuhi pelaku pelayaran agar tidak menimbulkan kecelakaan laut," kata Koordinator Bidang Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Stasiun Meteorologi Maritim Kelas I Serang, Tatang, saat dihubungi di Lebak, Banten, Sabtu (2/12/2023).
Peringatan dini terkait gelombang laut di perairan selatan Banten mulai berlaku pada Sabtu (2/12) dengan kisaran tinggi gelombang antara 1,25 meter sampai 2,50 meter.
Karena itu ia mengimbau agar pelaku pelayaran seperti nelayan, operator kapal tongkang, dan operator kapal feri dapat meningkatkan kewaspadaan guna menghindari kecelakaan laut.
Ia mengatakan tinggi gelombang tersebut tentu cukup membahayakan bagi pelayaran, terlebih kapal kecil.
Ketinggian gelombang 2,50 meter, menurutnya, sangat berpotensi menimbulkan kecelakaan laut, terlebih tiupan angin selatan cukup kencang.
Karena itu ia meminta pelaku pelayaran di perairan selatan Banten meliputi Pantai Binuangeun, Tanjung Panto, Sukahujan, Cihara, Cibobos, Panggarangan, Bayah, Pulomanuk, dan Sawarna, meningkatkan kewaspadaan terhadap gelombang tinggi tersebut.
Begitu juga pelaku pelayaran di perairan Selat Sunda bagian selatan meliputi Pantai Carita, Pantai Labuan, Pantai Panimbang, Pantai Sumur, dan Pantai Ujung Kulon.
BMKG telah menyampaikan cuaca buruk di perairan selatan Banten kepada pengelola Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Binuangeun, nelayan, dan pemerintah daerah (pemda) setempat.
Oleh karena itu, kata dia, wisatawan dan warga pesisir tidak boleh berenang di sekitar pantai karena khawatir terseret gelombang tinggi.
"Kami berharap pelaku pelayaran dan wisatawan tetap waspada tinggi gelombang selatan Banten dan Selat Sunda bagian selatan, sehingga tidak menimbulkan kecelakaan laut," katanya. (ant/ito)