- Tim tvOne/Aris Wiyanto
Viral Turis Asing Curhat Antrean Panjang Bandara Ngurah Rai, Wagub Bali Merespons: Bukan Salah Siapa-siapa
Badung, Bali - Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau Cok Ace mendatangi Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, untuk mengecek kebenaran berita viral terkait lamanya pelayanan konter imigrasi di bandara yang membuat antreian panjang hingga lima jam.
Cok Ace, memastikan konter imigrasi yang sempat dikeluhkan kemarin, pada hari ini telah dibuka sebanyak 16 konter termasuk 3 konter yang akan disiapkan untuk delegasi G-20.
Selain itu, masih terdapat 3 konter yangg masih dalam perbaikan. Cok Ace menyarankan proses perbaikan dapat dilakukan secepatnya mengingat jumlah kunjungan turis mancanegara setiap hari menunjukkan tren peningkatan.
“Memang barang-barang penumpang kelihatannya masih cukup lama prosesnya, antara 30 menit sampai 1 jam. Tapi, saya sudah minta dan berharap agar proses menunggu barang penumpang bisa dipercepat. Ini bukan salah siapa-siapa, tapi mekanismenya seperti itu,” kata dia, dalam keterangan tertulisnya, Senin (1/8/2022).
Meski demikian, Cok Ace meminta pihak Imigrasi Bandara untuk menambah kursi khusus untuk difabel dan orangtua pada area antre pengambilan bagasi.
"Hal ini penting dilakukan untuk memberikan pelayanan yang memadai kepada pengguna jasa bandara," ujarnya.
Sementara, Anggiat Napitupulu selaku Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Bali, membantah tulisan pada artikel yang menyebutkan buruknya pelayanan imigrasi di Bandara Ngurah Rai hingga membuar menumpuknya antrian wisatawan hingga membuat Bandara Ngurah Rai seperti mimpi buruk.
Anggiat mengklaim, bahwa keterangan yang disampaikan pada artikel tersebut adalah bohong. Dia, juga menjelaskan kronologi kedatangan dari penulis artikel tersebut saat mendarat di Bali.
"Yang bersangkutan tersebut datang pada hari Jumat 29 Juli 2022 dari Bangkok Thailand dan mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai pada pukul 14.43 Wita. Yangbersangkutan kemudian melakukan pemeriksaan dokumen kesehatan dan menuju konter BRI untuk membeli Visa on Arrival (VoA)," kata dia, dalam keterangan tertulisnya.
"Berdasarkan data pada aplikasi perlintasan keimigrasian tercatat yang bersangkutan melakukan pemeriksaan keimigrasian pada pukul 15.47 Wita. Sehingga, total waktu yang dibutuhkan yang bersangkutan dari keluar pesawat, pemeriksaan KKP, pembayaran VOA dan penyelesaian pemeriksaan keimigrasian adalah 53 menit," katanya.
Ia juga menerangkan, seiring dengan perluasan kebijakan keimigrasian mengenai penambahan subjek negara VoA dan pemberian bebas visa kunjungan bagi negara-negara di kawasan asia tenggara, jumlah penerbangan maupun volume kedatangan penumpang yang menuju Bali mengalami peningkatan.
Menurut dia, peningkatan jumlah penerbangan juga mengakibatkan adanya jadwal penerbangan internasional yang mendarat secara berdekatan. Hal tersebut tentunya berpotensi menyebabkan kepadatan pada area kedatangan pada saat jam sibuk atau peak time.
Namun, Anggiat memastikan bahwa pemeriksaan keimigrasian tetap berjalan lancar dan kondusif.
“Kami telah melakukan langkah antisipatif terhadap potensi kepadatan penumpang pada jam sibuk dengan menambah petugas, dengan komposisi 16 konter dimana 1 konter diisi oleh 2 orang pegawai dapat menyelesaikan pemeriksaan 1500 penumpang per jam," ujarnya.
Seperti diketahui, sebuah artikel dengan judul," Bandara Bali Menjadi Mimpi Buruk Dengan Antrean Imigrasi Hingga Lima Jam," menjadi viral di media group whatsApp.
Dalam artikel yang dimuat oleh Loyalty Lobby menceritakan bagaimana wisatawan mancanegara (wisman) harus mengantri di Terminal Kedatangan Internasional selama lima jam. Sehingga, dikeluhkan oleh para penumpang. (awt/ebs)