- Jo Kenaru
Astaga! Penyerapan APBD Manggarai Baru 5 Persen, Aplikasi Milik Kemendagri Jadi Alasan
Menurut Caling, data yang diinput masing-masing OPD ke Simda dengan data manual yang diterima Bagian Pembangunan angkanya memang berbeda.
“Kalau riilnya yang kita terima setiap hari Jumat itu sudah 15 persen. Sementara di aplikasi baru 5,10 persen. Tapi angka penyerapan anggaran yang sesungguhnya yang masuk sistem,” tutur Nobertus Caling.
Rendahnya angka penyerapan APBD pada triwulan pertama (Januari-Maret) kata Nobertus tidak saja kesalahan OPD tapi hal itu akibat migrasi data keuangan dari aplikasi SIPD (Sistem Informasi Pembangunan Daerah) ke Simda.
“Persoalan kita sesungguhnya di aplikasi, dari SIPD ke Simda. Kenapa pindah? Karena dalam SIPD hanya memuat penganggaran waktu mau eksekusi anggaran tidak bisa kalau di Simda menunya lengkap. Tapi dalam proses migrasi data ke Simda juga terjadi kendala,” sebutnya.
Meskipun pihaknya memiliki data manual yang diserahkan dari OPD namun angka penyerapan APBD yang diakui yakni yang termuat di Simda karena termonitor langsung dengan Kemendagri.
Jika Simda jadi alasan lalu kenapa masih banyak OPD yang tidak melaporkan data keuangannya padahal pegawai di setiap OPD sudah menerima gaji ditambah perjalanan dinas sejak Januari hingga April 2022?
“Yang nol ini karena tidak mengupload laporan keuangan mereka dan tidak mengirimkan data mingguan ke bagian pembangunan makanya kita tulis nol persen untuk 22 OPD itu,” timpal Nobertus.