- Tim tvOne/Aris Wiyanto
26 Pekerja Migran Asal Bali Berhasil Dievakuasi dari Ukraina
Denpasar, Bali - Sebanyak 60 WNI yang di evakuasi kementarian luar negeri dari Ukraina, 30 diantaranya merupakan pekerja migran indonesia (PMI). Hal ini disampaikan Kepala UPT Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Wilayah Bali, Wiam Satriawan.
Ia mengatakan dari 30 Pekerja Migran Indonesia (PMI) tersebut, 26 orang diantaranya adalah warga asal Bali yang berhasil dievakuasi dari Ukraina.
"Sehubungan dengan kejadian invasi Rusia ke Ukraina beberapa Minggu yang lalu, berdampak kepada keberadaan WNI kita di Ukraina. Kemenlu, sudah melalukan gerakan penyelamatan WNI daan kemudian pada hari Kamis (3/3) sudah dipulangkan ke Indonesia sebanyak 60 orang. Dimana 30-nya adalah PMI," kata Wiam di Kantor UPT BP2MI, Bali, di Denpasar, Senin (7/2/2022).
Ia juga menyebutkan, para PMI saat ini telah ada di Jakarta, dimana dari 28 PMI asal Bali, dua orang diantaranya tak bisa dipulangkan. Keduanya yakni Ni Made Perakristanti, karena belum divaksin dan masih menjalani karantina. Sementara satu orang lainnya, Ni Luh Suweni, yang dinyatakan positif Covid-19 dan dirujuk ke RSDC Kemayoran, Jakarta.
"Ada 26 PMI yang berasal dari Provinsi Bali, dan didominasi oleh pekerja terafis SPA, dua diantaranya masih menjalani karantina di Jakarta," imbuhnya.
Sementara, 24 PMI asal Bali yang telah dinyatakan negatif Covid-19 akan dipulangkan hari ini ke Pulau Dewata dengan menggunakan pesawat Air Asia. dengan nomer penerbangan QZ7518 ETD pada pukul 16:35 WIB. Diperkirakan akan tiba pada pukul 19:25 WITA di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.
"Dari 26 PMI ini, 24 orang sudah kita berhasil hubungi keluarganya dan akan dijemput langsung di bandara. Yang dua orang lagi kami antarkan langsung ke saudaranya yang kebetulan berada di Denpasar. Untuk dua PMI (yang di Jakarta) masih yang melanjutkan karantina dan ini akan menyusul kepulangannya," ujarnya.
Meski tujuh dari 26 PMI merupakan pekerja Migran non prosedural, pihak BP2MI tak membeda-bedakan pemulangan mereka.
"Komitmen kami sudah mencanangkan bahwa pekerjaan migran adalah VIP tanpa membedakan prosedural dan non prosedural. Kami akan melayani semua PMI sebagai VIP dan akan kita fasilitasi sampai ke rumah tinggalnya jika tidak dijemput keluarga atau kita serahkan di bandara kepada keluarganya," ungkapnya.
Ia juga menyampaikan, sampai saat ini belum ada dari pihak keluarga PMI di Bali mempertanyakan soal keluarganya yang ada di Ukraina. Karena, PMI Bali yang ada di Ukraina langsung dipulangkan. (Aris Wiyanto/mii)