- tim tvone - alfani
Aktivis 98 Beri Gagasan bagi Para Calon Pemimpin yang akan Ikut Pilkada Bali
Denpasar, tvOnenews.com – Momentum Pilkada akan kembali berlangsung di Bali bulan Oktober 2024 nanti. Pilkada akan digelar secara serentak di tingkat provinsi dan 9 kabupaten/kota di Bali. Secara teknis maupun politis, tentunya akan menciptakan kerumitan tersendiri. Namun demikian, sudah semestinya Pilkada tak hanya dimaknai sebagai prosesi persaingan dan pergantian kekuasaan.
Event ini akan jauh lebih bermutu bila memiliki muatan untuk melakukan refleksi dan evaluasi atas perjalanan kepemimpinan di Bali beserta dampak, serta tantangan yang harus dihadapi di masa depan.
Bali sendiri mewarisi suatu masalah dasar karena terlanjur mengalami ketergantungan pada sektor pariwisata.
Kebijakan di masa lalu dimana akomodasi wisata dipusatkan di Bali Selatan telah menciptakan kesenjangan struktural dengan adanya daerah-daerah yang mengalami ketertinggalan ekonomi.
Di sisi lain, pengembangan pariwisata massal telah menghadirkan fenomena over tourism ditandai dengan paket wisata murah, kemacetan, alih fungsi lahan, sampah, krisis air dan berbagai indikasi lainnya.
Bila terus dibiarkan, Bali seolah justru akan membunuh angsa emas pariwisata yang telah menghidupinya.
Sementara itu, tantangan baru juga muncul di hadapan kita dengan terjadinya perubahan iklim yang dalam skala global akan mempengaruhi perilaku manusia, dengan meningkatnya kesadaran untuk menjaga lingkungan agar tetap berkelanjutan.
Jaringan Nasional Aktivis 1998 sebagai organisasi yang dilahirkan oleh momentum reformasi memandang perlu untuk ikut berkiprah dalam ajang pilkada ini dengan memfasilitasi munculnya gagasan masyarakat agar dapat memaknai kontestasi yang terjadi.
“Untuk kontestasi calon kami belum memiliki arah dukungan terhadap calon tertentu. Saat ini yang penting adalah aspirasi masyarakat mengenai masa depan Bali dapat dimunculkan," jelas, Ketua Jarnas 1998 Bali, Nyoman Mardika, di Kota Denpasar.
Menjelang pelaksanaan Pilkada, Jarnas 1998 setidaknya akan menggelar 3 kali diskusi dan direncanakan pada diskusi terakhir akan mengudang para calon yang sudah ada.
Hal itu untuk memastikan bahwa aspirasi masyarakat akan dapat tersampaikan.
“Untuk diskusi awal ini nantinya akan kita serahkan ke KPU Bali agar dapat menjadi masukan khususnya bagi pelaksanaan debat para kandidat. Selain itu akan kami sampaikan kepada pihak partai politik agar menjadi pertimbangan dalam penentuan calon," pungkasnya. (asi/hen)