- aris wiyanto
Tingkatkan Standar Produksi Beras Kawasan Asia, Lembaga Riset di 18 Negara Asia Bertemu di Bali
Badung, tvOnenews.com - Pimpinan lembaga riset dari 17 negara beserta International Rice Research Institute (IRRI) yang tergabung dalam Council for Partnership on Rice Research in Asia (CORRA) berkumpul di Bali pada Rabu (1/11), untuk membahas berbagai peluang, tantangan, dan solusi dalam pengelolaan sistem pangan pertanian, termasuk bagaimana memberikan nilai tambah dan meningkatkan standar produksi beras di kawasan Asia.
Pertemuan ini tidak hanya memberikan pengetahuan penting namun juga kesempatan untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman tentang tantangan dan solusi yang muncul dalam sistem pertanian pangan berbasis beras di Kawasan Asia. Negara anggota juga memberikan insight atau wawasan terhadap kebutuhan riset dan inovasi yang diperlukan oleh masing-masing negara anggota, untuk kemudian diformulasikan lebih lanjut oleh IRRI, sebagai leader agent untuk riset padi pada level global/internasional.
Di Indonesia, pertanian telah menjadi sektor yang konsisten sebagai penopang perekonomian negara meski dalam kondisi sulit seperti saat pandemi Covid-19. Meski demikian, dampak perubahan iklim yang terjadi saat ini perlu diwaspadai dan dicarikan jalan keluar bersama.
Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menegaskan target produksi beras 3,5 juta ton hingga akhir 2023.
"Kami beri target kalau bisa lima bulan ini, nanti November (produksi beras) 1,5 juta ton, terus bulan depannya minimal dua juta ton kira-kira. Itu harus dicapai. Itu mutlak," ungkap Mentan.
Untuk mencapai target tersebut, Mentan juga menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan benih siap tanam bagi para petani.
Kepala Badan Standardisasi Instrumen Pertanian Fadjry Djufry menyatakan, bahwa benih bersertifikat dan memenuhi standar merupakan salah satu kontribusi dalam menjamin kelangsungan produksi padi.