Basarnas Mimika.
Sumber :
  • Tim tvOne/Desius Termas

Pembunuhan dan Mutilasi di Mimika, Jasad Korban Belum Ditemukan

Selasa, 30 Agustus 2022 - 20:31 WIB

Jakarta - Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Timika Selasa Pagi 30/07 pukul 08:00 diberangkatkan ke Sungai Wania Kampung pigapu untuk melakukan perbantuan pencarian korban pembunuhan yang dibuang di Kali Wania, Mimika. 

Evakuasi tersebut atas permintaan Bupati Kabupaten Nduga serta Kapolres Mimika.

"Empat korban yang sedang dicari merupakan korban kasus pembunuhan dan penyelidikan masuk di wilayah hukum Polres Timika berkerja sama dengan pihak POM TNI AD, Dalam proses Pencarian Basarnas Timika melakukan penyisiran dari dermaga SAR posisi parkir Riggit inflatable boat (RIB) dan LCR mengarah menyusuri sungai ke Dermaga Pomako dan melewati Dermaga rakyat tujuh suku yang menjadi posko utama pencarian, Tim Sar Gabungan melakukan Briefing baik dari Basarnas, TNI/Polri, Keluarga Korban maupun Masyarakat dan lanjut menyusuri hingga ke lokasi kejadian dengan jarak totalnya kurang lebih semunya 21 km,  penyisiran tersebut dilakukan berulang kali agar memaksimalkan pencarian," jelas Kepala Basarnas Timika George L. Mercy Randang, Selasa (30/8/2022).

Dalam pencarian korban Tim Basarnas juga menggunakan Aquaeye dan USD (Underwater Searching Scan Device) atau alat yang mendeteksi akan keberadaan objek yang dicari," katanya.

Tim Sar Gabungan juga melakukan jalan kaki menyusuri tepian sungai. Namun, semua upaya pencarian tersebut belum juga membuahkan hasil/Nihil dan dilanjutkan dengan Debriefing atau evaluasi operasi Sar bersama unsur pencari bersama keluarga korban.

"Pencarian direncanakan akan kembali dilanjutkan namun menyesuaikan dari pihak keluarga yang akan berdikusi di internal keluarga akan kepastian kelanjutan pencarian tersebut berdasarkan informasi dari Bupati Nduga dan perwakilan keluarga korban," ucapnya. 

Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Teguh Muji Angkasa mengakui enam anggota TNI-AD yang bertugas di Brigif 20 Kostrad diduga terlibat dalam kasus pembunuhan yang menewaskan empat warga sipil di Timika, Papua.
 
"Saat ini keenam prajurit sudah ditahan di Den POM Timika. Motif dan latar belakang nya masih didalami," kata Mayjen TNI Teguh Angkasa di Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura, Senin.
 
Teguh Angkasa mengakui Panglima TNI dan KSAD telah memerintahkan untuk melakukan pemeriksaan dan investigasi terhadap kejadian tersebut.
 
Kodam XVII Cenderawasih telah bekerjasama dengan Polda Papua untuk mengungkap fakta yang terjadi karena hukum harus ditegakkan.
 
"Bahkan tim sudah melakukan pemeriksaan terhadap keenam prajurit," jelas Teguh Angkasa.
 
Keenam anggota TNI-AD yang diduga terlibat dalam insiden pembunuhan empat warga sipil itu yakni Mayor Inf Hf, Kapten Inf Dk, Praka Pr, Pratu Ras, Pratu Pc dan Pratu R.
 
Sebelumnya Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Rahmadani menjelaskan, polisi telah menangkap dan menahan tiga terduga pelaku ditahan di Polres Mimika terkait pembunuhan warga yang jenazahnya ditemukan secara terpisah di beberapa tempat di Timika.
 
Tiga terduga pelaku yang ditahan yaitu APL alias Jeck, DU dan R yang diduga melakukan pembunuhan pada 22 Agustus lalu ditangkap di lokasi berbeda.
 
Selain ketiga pelaku juga ada dugaan keterlibatan anggota TNI-AD yang kasusnya diserahkan ke POMDAM Cenderawasih.
 
Pembunuhan terjadi pada 22 Agustus sekitar pukul 21.50 WIT di kawasan SP 1, Distrik Mimika Baru, terhadap Arnold Lokbere, Irian Nirigi, Leman Nirigi dan seorang korban lainnnya belum diketahui identitasnya dan jasadnya dibuang di sekitar sungai Kampung Pigapu, Distrik Iwaka.
 
Kasusnya terungkap setelah Jumat (26/8) jenazah Arnold Lokbere ditemukan dalam kondisi mengenaskan dan Sabtu (27/8) kembali ditemukan sesosok jenazah yang juga dalam kondisi mengenaskan dengan identitas yang belum diketahui.
 
"Dua jenazah lainnya hingga kini belum ditemukan, dan apa motif pembunuhan sadis itu juga belum dipastikan," jelas Kombes Faizal. (dts/ebs)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral