news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

BSKDN Kemendagri mengapresiasi atas kemajuan pesat inovasi di Kabupaten Minahasa Utara..
Sumber :
  • Kemendagri

Kepala BSKDN Kemendagri Tunjukkan Lompatan Inovasi di Minahasa Utara: Dari Kurang Inovatif Menjadi Kandidat Terinovatif

BSKDN Kemendagri menyebut Minahasa Utara sebagai daerah yang sebelumnya dinilai kurang inovatif kini berhasil menempatkan diri sebagai salah satu kandidat kabupaten terinovatif.
Selasa, 2 Desember 2025 - 15:07 WIB
Reporter:
Editor :

tvOnenews.com - Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri Yusharto Huntoyungo memberikan apresiasi atas kemajuan pesat inovasi di Kabupaten Minahasa Utara. 

Daerah yang sebelumnya dinilai kurang inovatif kini berhasil menempatkan diri sebagai salah satu kandidat kabupaten terinovatif secara nasional dalam ajang Innovative Government Award (IGA) 2025. Hal itu disampaikan Yusharto dalam audiensi bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa Utara pada Senin, 1 Desember 2025.

“Dari tadinya kurang inovatif, lalu menjadi inovatif, dan sekarang kandidat terinovatif. Ini lompatan besar. Tepuk tangan untuk Minahasa Utara, Pak Bupati, dan seluruh tim inovasi,” ungkap Yusharto. 

Dia menambahkan, peningkatan skor inovasi Minahasa Utara sejalan dengan pertumbuhan daerah yang semakin kompetitif, menjadikan kabupaten tersebut rujukan baru bagi daerah lain dalam mendesain kebijakan dan layanan berbasis inovasi. “Berlaku adagium ekonomi: untuk tetap berada di tempat, kita harus lari lebih cepat. Perguruan tinggi dan lembaga riset sudah bekerja, daerah juga harus lebih optimal berinovasi,” ujarnya.

Dalam audiensi tersebut, Yusharto juga menyoroti berbagai inovasi yang berhasil di Minahasa Utara, termasuk inovasi dari Desa Maumbi Kecamatan Kalawat yang dinilai efektif dan direkomendasikan untuk direplikasi di kecamatan lainnya. Ia juga  turut mengapresiasi inovasi Sipatokaan, sebuah program yang memanfaatkan pelibatan tokoh agama untuk menjaga kerukunan serta memitigasi potensi konflik sosial berbasis pelaporan digital. Menurutnya, inovasi-inovasi semacam ini menjadi bukti bahwa kreativitas daerah dapat menghasilkan kebijakan yang berdampak langsung bagi masyarakat.

“Ke depannya, prinsip inovasi harus dilihat dari perspektif penerima inovasi. Masyarakatlah yang menjadi ukuran sebenarnya kita melakukan inovasi,” tegas Yusharto.

Yusharto juga mengingatkan, inovasi berawal dari permasalahan yang ada di masyarakat. Karena itu, dia mengajak setiap organisasi perangkat daerah (OPD) untuk lebih peka terhadap isu lapangan dan menjadikannya dasar pengembangan inovasi yang relevan. “Saya tanya, ada tidak OPD yang tidak punya masalah? Berarti peluang inovasi itu ada. Untuk apa menanam padi bila tidak menjadi nasi? Untuk apa menjadi pegawai negeri bila tidak berinovasi?” ucapnya.

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral