Lahar Panas Semeru Terjang Jalan, Penambang Terjebak

Lumajang, tvOnenews.com - Banjir lahar dingin dan panas Gunung Semeru kembali menerjang aliran Sungai Rogoyo, Desa Gondoruso, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Minggu siang.

Peristiwa tersebut terjadi secara tiba-tiba dan memaksa warga serta penambang pasir menyelamatkan diri.

Sebelum banjir datang, sebagian warga dan penambang pasir sempat menerima informasi peringatan dini mengenai potensi banjir lahar dari Gunung Semeru. 

Beberapa saat kemudian, aliran lahar dingin yang disusul lahar panas mengalir deras dan meluap hingga melewati jembatan limpasan di kawasan tersebut.

Arus lahar membawa material batu berukuran besar, pasir, dan lumpur vulkanik. Akibatnya, akses jalan penghubung antar dusun menuju Kecamatan Tempursari terputus total karena jembatan tertutup material lahar dalam jumlah besar. Aktivitas warga dan mobilitas logistik pun lumpuh.

Dalam kejadian tersebut, dilaporkan seorang penambang pasir terjebak di tengah aliran sungai karena tidak sempat menyelamatkan diri saat lahar datang. Hingga banjir mereda, upaya evakuasi belum dapat dilakukan karena kondisi aliran lahar masih berbahaya.

Warga setempat menyebut banjir lahar kali ini memiliki volume lebih besar dibandingkan sebelumnya. Menariknya, banjir terjadi meski di lokasi kejadian tidak turun hujan, diduga dipicu hujan lebat di wilayah hulu Sungai Rogoyo yang berada di lereng Gunung Semeru.

Material batu besar yang menumpuk di atas jembatan tidak dapat dibersihkan secara manual. Untuk membuka kembali akses jalan, dibutuhkan alat berat guna menyingkirkan material vulkanik yang menutup badan jembatan.

Banjir lahar dingin dan panas Gunung Semeru dilaporkan hampir terjadi setiap hari dalam beberapa waktu terakhir akibat curah hujan tinggi di wilayah hulu sungai. Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan menghindari aktivitas di sepanjang aliran sungai berhulu di Gunung Semeru.

Saat ini, status Gunung Semeru masih berada pada Level III atau Siaga, sehingga potensi banjir lahar susulan masih dapat terjadi, terutama saat hujan turun di kawasan puncak dan sekitarnya.