Di Balik Gencatan Senjata, Krisis Kemanusiaan Gaza Belum Usai Korban Tembus 240.000
Gaza, tvOnenews.com - Jumlah korban jiwa dan luka akibat konflik berkepanjangan antara Hamas dan Israel di Jalur Gaza dilaporkan telah melampaui 240.000 orang sejak perang pecah pada 7 Oktober 2023.
Data tersebut disampaikan oleh Otoritas Kesehatan Gaza pada Sabtu, di tengah kondisi kemanusiaan yang masih memburuk.
Dalam 48 jam terakhir, otoritas setempat mencatat 13 jenazah dibawa ke rumah sakit di Gaza. Dari jumlah tersebut, enam orang merupakan korban tewas yang baru dilaporkan, sementara tujuh lainnya berhasil dievakuasi dari reruntuhan bangunan akibat serangan sebelumnya.
Dengan tambahan tersebut, total korban meninggal dunia di Jalur Gaza kini mencapai 70.925 orang. Sementara itu, jumlah korban luka tercatat sebanyak 171.185 orang, mencerminkan skala dampak kemanusiaan yang luas dari konflik bersenjata yang telah berlangsung lebih dari setahun.
Otoritas Kesehatan Gaza juga melaporkan bahwa sejak perjanjian genjatan senjata mulai diberlakukan pada 10 Oktober, sedikitnya 400 warga Palestina tewas dan 118 lainnya mengalami luka-luka akibat serangan Israel yang masih terjadi di sejumlah wilayah.
Di sisi lain, kondisi kemanusiaan di Jalur Gaza dinilai masih sangat rapuh. Meski ancaman kelaparan massal dalam waktu dekat disebut mulai mereda, keterbatasan akses bantuan kemanusiaan, kerusakan infrastruktur, serta terganggunya layanan dasar seperti kesehatan, air bersih, dan listrik masih menjadi tantangan utama bagi warga sipil.
Perserikatan Bangsa-Bangsa sebelumnya memperingatkan bahwa sekitar 1,6 juta penduduk Gaza, atau lebih dari 75 persen populasi, diproyeksikan menghadapi tingkat kerawanan pangan akut yang ekstrem serta risiko kritis kekurangan gizi, apabila akses bantuan tidak segera ditingkatkan secara signifikan.
Situasi ini menegaskan bahwa meskipun upaya diplomatik dan gencatan senjata telah dilakukan, dampak kemanusiaan konflik di Jalur Gaza masih terus berlanjut dan membutuhkan perhatian internasional yang mendesak.