Terisolasi, Bantuan ke Aceh Tamiang Sulit Masuk, AHY Minta Percepat Perbaikan Akses

Aceh Tamiang, tvOnenews.com - Pemerintah terus mempercepat upaya pemulihan pascabencana banjir bandang dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera. 

Salah satu fokus penanganan dilakukan di Jembatan Lubuk Siduk, Kabupaten Aceh Tamiang, yang menjadi salah satu infrastruktur paling vital dan rusak parah.

Akses menuju lokasi kini hanya dapat dilalui satu jalur secara bergantian, sementara kondisi jalan masih dipenuhi material tanah akibat hujan yang terus mengguyur kawasan tersebut. 

Jembatan baja sepanjang sekitar 200–250 meter itu ambruk saat banjir menerjang pada 26 November 2025, memutus hubungan antara Desa Lubuk Siduk dan Desa Ara.

Kerusakan jembatan menghambat distribusi bantuan logistik dan air bersih bagi warga dua desa tersebut. Warga kini terpaksa menggunakan jalur alternatif yang lebih jauh dan terjal, membuat arus kebutuhan dasar semakin sulit terpenuhi.

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono menekankan pentingnya percepatan rehabilitasi infrastruktur dasar. 

“Untuk membangun kembali jembatan yang besar, kokoh seperti sediakala, butuh waktu, butuh proses, butuh pengerahan sumber daya lainnya. Tapi kami juga ingin dorong agar itu juga tidak lama bisa dilakukan,” ujarnya.

Ia menambahkan perlunya solusi sementara agar warga tak kembali terisolasi. 

“Paling tidak di tahapan ini kita kalau bisa membangun jembatan perintis bisa dilalui oleh masyarakat, seperti motor, sehingga bisa membawa barang, membawa logistik termasuk air bersih dan juga BBM dan lain-lain obat-obatan,” katanya.

Aceh Tamiang menjadi salah satu wilayah terdampak paling parah dalam bencana banjir bandang yang melanda tiga provinsi di Sumatera. Seluruh 12 kecamatan di kabupaten tersebut dilaporkan lumpuh akibat besarnya kerusakan infrastruktur.