Saat Kuburan Berubah Jadi 'Perumahan'
Jakarta, tvOnenews.com - Di tengah sunyinya area Pemakaman Kebon Nanas, Jakarta Timur, berdiri deretan tempat tinggal semi permanen yang menantang batas antara kehidupan dan kematian.
Aktivitas warga berjalan seperti biasa, memasak, tidur, hingga mencuci, di antara sempitnya lorong dan batu nisan. Pemandangan ini menjadi potret nyata krisis perumahan di Jakarta, yang memaksa masyarakat berpenghasilan rendah mencari tempat tinggal di luar logika kota.
Kawasan ini dikenal sebagai Kampung Ujung, dihuni oleh keluarga yang sebagian besar sebelumnya tinggal di bantaran sungai belakang kantor KLH, sebelum akhirnya harus pindah ketika kantor kembali beroperasi.
Biaya sewa rumah yang tidak terjangkau membuat pemakaman menjadi pilihan terakhir. Puput, salah satu warga, mengaku tak punya alternatif lain.
Puput berharap pemerintah tidak menggusur warga sebelum ada solusi pemindahan yang jelas. Selain soal biaya, lokasi pemakaman dinilai strategis karena dekat sekolah anak dan fasilitas yang mereka butuhkan untuk bertahan hidup.
Sementara itu, Ketua RT 015 RW 02 Cipinang Besar, Sumiati, mengaku menerima banyak keluhan dari warga Kampung Ujung mengenai undangan sosialisasi rencana pengembalian fungsi lahan TPU.
Warga resah setelah pernyataan Sekretaris Kota Jakarta Timur, Eka, di media menyebutkan masa dua pekan tanpa penjelasan lanjutan, apakah akan dilakukan penggusuran atau pendaftaran warga ke rumah susun.
Fenomena pemukiman di area pemakaman disebut bukan hal baru. Pengamat tata kota, Yayat Supriyatna, menyebutkan bahwa banyak TPU di Jakarta dijadikan tempat tinggal maupun tempat usaha oleh tunawisma karena tekanan ekonomi. Upaya penertiban tidak dapat dilakukan hanya oleh satu instansi.
Pemerintah mengklaim telah menambah pagar serta penerangan umum untuk mencegah okupasi. Namun fakta di lapangan menunjukkan persoalan hunian jauh lebih besar daripada sekadar penertiban lokasi.
Data menunjukkan 69% pemakaman di Jakarta sudah penuh dan tidak dapat lagi dimanfaatkan, memperlihatkan tingginya tekanan terhadap ruang kota.