Rupiah Anjlok hingga Rp 16.400 per Dolar AS, Jokowi Panggil Sri Mulyani Cs
Jakarta, tvOnenews.com - Presiden Joko Widodo memanggil menteri hingga kepala lembaga yang tergabung dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) ke Istana Negara.
Pemanggilan tersebut untuk membahas nilai tukar rupiah yang terus melemah, hingga berada di posisi 16.400 rupiah per dolar Amerika Serikat.
Adapun rapat ini dihadiri diantaranya adalah oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Gubernur Bank indonesia Perry Warjiyo, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar.
Adapun Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menjelaskan, bahwa nilai tukar rupiah melemah 5,92 persen terhadap dolar AS dari level akhir Desember 2023.
Dari sisi global, penyebabnya di antara lain masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global.
Dari faktor domestik, tekanan rupiah disebabkan oleh kenaikan permintaan valas oleh korporasi termasuk untuk repatriasi dividen, serta persepsi terhadap kesinambungan fiskal ke depan.
Kendati demikian, pelemahan rupiah dinilai lebih baik dibandingkan pelemahan won Korea Selatan 6,78 persen, baht Thailand 6,92 persen, peso Meksiko 7,89 persen, real Brasil melemah 10,63 persen dan yen Jepang melemah hingga 10,78 persen.
Lanjutnya menjelaskan, bahwa kedepan, nilai tukar rupiah diperkirakan akan bergerak stabil sesuai dengan komitmen BI untuk terus menstabilkan nilai tukar rupiah, serta didukung oleh aliran masuk modal asing, menariknya imbal hasil, rendahnya inflasi dan pertumbuhan ekonomi yang tetap baik. (ayu)