Padahal John Herdman Belum Resmi Ditunjuk, Media Kanada Sudah Berani Sentil Kebiasaan PSSI Gonta-ganti Pelatih

tvOnenews.com - Isu soal PSSI menunjuk John Herdman sebagai pelatih baru Timnas Indonesia tak hanya menyita perhatian publik Tanah Air, tetapi juga mengundang sorotan media luar negeri.

Media Kanada secara terbuka melontarkan sindiran terhadap kebiasaan PSSI yang dinilai terlalu sering mengganti pelatih di tengah jalan.

Sindiran tersebut muncul ketika media Kanada, Waking The Red, membahas rencana John Herdman yang disebut tinggal selangkah lagi resmi menukangi Timnas Indonesia.

Pelatih berusia 50 tahun itu diproyeksikan mulai menjalankan tugasnya pada tahun 2026 sebagai pengganti Patrick Kluivert.

“Pria berusia 50 tahun ini menggantikan Patrick Kluivert dan akan memulai perannya pada tahun 2026,” tulis Waking The Red dalam laporannya.

Dalam laporan yang sama, media Kanada itu juga mengungkap detail kontrak yang akan diemban Herdman.

Mantan pelatih Timnas Kanada tersebut dikabarkan menandatangani kontrak berdurasi dua tahun dengan opsi perpanjangan dua tahun berikutnya.

Artinya, Herdman dipastikan akan memimpin Timnas Indonesia setidaknya hingga 2027. Jika kinerjanya dinilai positif, kontraknya bisa diperpanjang hingga 2030.

“Menurut laporan, kesepakatan tersebut adalah kontrak dua plus dua tahun, memberikan Herdman masa jabatan awal dua tahun dengan opsi perpanjangan hingga tahun 2030,” tulis Waking The Red.

Namun, bukan hanya durasi kontrak yang menarik perhatian media Kanada. Jaminan dari PSSI bahwa Herdman tidak akan dipecat sebelum kontrak awalnya berakhir menjadi poin yang paling disorot.

Waking The Red menyebut jaminan tersebut sebagai bentuk komitmen yang jarang terlihat dalam sepak bola Indonesia.

Media itu secara halus menyindir kebiasaan PSSI yang sebelumnya memberhentikan pelatih sebelum kontraknya habis, termasuk Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert.

“Setidaknya, ia diharapkan tetap bertanggung jawab hingga akhir masa jabatan presiden PSSI Erick Thohir saat ini pada tahun 2027, menawarkan tingkat kontinuitas yang seringkali kurang dimiliki sepak bola Indonesia,” tulis media Kanada tersebut.