Kaleidoskop 2025: Satu per Satu Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Hijrah ke Super League

tvOnenews.com - Tahun 2025 hampir mencapai garis akhir. Dalam 12 bulan terakhir, sepak bola nasional, khususnya perjalanan Timnas Indonesia, mengalami dinamika yang cukup kompleks.

Harapan besar yang sempat menyertai skuad Garuda di awal tahun perlahan berubah menjadi evaluasi panjang, seiring hasil yang dinilai belum konsisten di level internasional.

Di tengah performa tim nasional yang belum sepenuhnya memuaskan, muncul fenomena menarik di kompetisi domestik.

Sejumlah pemain naturalisasi Timnas Indonesia justru memilih melanjutkan karier di dalam negeri, memperkuat klub-klub BRI Super League musim 2025/2026.

Arus balik ini menjadi perbincangan hangat, baik di kalangan pengamat maupun suporter.

Hingga memasuki paruh awal musim, setidaknya terdapat lima pemain naturalisasi yang secara rutin menghuni skuad Timnas Indonesia dan kini merumput di kompetisi kasta tertinggi Tanah Air. 

Kehadiran mereka diharapkan tak hanya meningkatkan kualitas liga, tetapi juga menjaga menit bermain demi kepentingan tim nasional.

Keputusan pemain naturalisasi untuk meninggalkan Eropa atau kompetisi luar negeri bukan tanpa alasan.

Faktor adaptasi, kebutuhan jam terbang, hingga proyek jangka panjang klub Indonesia disebut menjadi pertimbangan utama.

Selain itu, federasi sepak bola Indonesia juga kerap menekankan pentingnya pemain timnas tampil reguler agar tetap kompetitif di level internasional.

Berikut lima pemain naturalisasi Timnas Indonesia yang menjadi sorotan pada Super League 2025/2026.

1. Jens Raven (Bali United)

Striker muda berusia 19 tahun ini resmi bergabung dengan Bali United pada Juli 2025 setelah sebelumnya menimba pengalaman di Belanda bersama FC Dordrecht.

Meski digadang-gadang sebagai investasi jangka panjang, Jens Raven masih dalam proses adaptasi. 

Sejauh ini, ia telah mendapatkan kepercayaan tampil dalam sejumlah pertandingan, meski kontribusinya baru tercatat dalam bentuk satu assist.

2. Thom Haye (Persib Bandung)

Gelandang berpengalaman yang dijuluki The Professor ini akhirnya berlabuh di Persib Bandung setelah berstatus tanpa klub usai berpisah dengan Almere City.

Persib mengikatnya dengan kontrak dua tahun, menandakan peran penting yang disiapkan untuknya. 

Kehadiran Thom Haye di lini tengah diharapkan memberi stabilitas dan kecerdasan taktik bagi Maung Bandung.

3. Rafael Struick (Dewa United)

Rafael Struick menjadi salah satu rekrutan ambisius Dewa United.

Didatangkan dari klub Australia, Brisbane Roar, penyerang berusia 22 tahun ini masih mencari bentuk terbaiknya di sepak bola Indonesia.

Meski belum mencatatkan gol di awal musim, kontribusinya dalam membuka ruang dan pergerakan tanpa bola tetap menjadi catatan positif.

4. Jordi Amat (Persija Jakarta)

Berbeda dengan pemain lain yang masih beradaptasi, Jordi Amat justru tampil solid sejak awal musim bersama Persija Jakarta.

Eks pemain Johor Darul Takzim itu menjadi pilar penting di jantung pertahanan Macan Kemayoran. 

Duetnya dengan Rizky Ridho dinilai sebagai salah satu kombinasi bek tengah paling konsisten di Super League musim ini.

5. Eliano Reijnders (Persib Bandung)

Nama Eliano Reijnders melengkapi daftar pemain naturalisasi yang meramaikan liga.

Persib Bandung sukses mengamankan jasanya dari PEC Zwolle dengan kontrak berdurasi dua tahun. 

Transfer ini menunjukkan keseriusan Persib membangun skuad kompetitif, sekaligus memberi Eliano panggung baru untuk berkembang di sepak bola Asia Tenggara.

Selain lima pemain naturalisasi yang sudah resmi merumput di Super League 2025/26, sampai saat ini masih beredar sejumlah rumor kuat terkait potensi kedatangan wajah-wajah baru ke kompetisi domestik.

Nama Maarten Paes dan Joey Pelupessy menjadi dua figur yang paling sering disebut di bursa transfer putaran kedua musim ini.

Keduanya dikaitkan dengan klub besar seperti Persib Bandung menjelang dibukanya jendela transfer paruh musim, meski belum ada konfirmasi resmi dari pihak klub maupun pemain terkait langkah tersebut.

Isu ini memicu antusiasme tinggi di kalangan suporter dan analis sepak bola, karena keduanya merupakan pilar penting Timnas Indonesia dengan pengalaman kompetitif yang cukup mumpuni di Eropa dan Amerika Serikat.

Spekulasi ini terus menjadi perbincangan hangat di jagat sepak bola nasional menjelang 2026

(tsy)