Apakah Suporter Timnas Indonesia Sudah Tahu? John Herdman Ternyata Pernah Terseret Skandal Kecurangan, Media Asing Bongkar Fakta

tvOnenews.com - Kabar penunjukan John Herdman sebagai pelatih kepala baru Timnas Indonesia ternyata tak hanya disambut antusias.

Di balik reputasinya yang dikenal sukses membawa Kanada ke Piala Dunia 2022, media Vietnam justru membongkar sisi lain dari perjalanan karier pelatih asal Inggris tersebut yang dinilai penuh noda.

Media Vietnam, The Thao247, secara terbuka menyoroti masa lalu Herdman yang dikaitkan dengan skandal kecurangan besar di sepak bola Kanada.

Dalam laporan mereka, Herdman disebut lolos dari hukuman berat di detik-detik terakhir, meski namanya ikut terseret dalam praktik spionase menggunakan drone.

Pertanyaannya kini mengemuka: apakah suporter Timnas Indonesia sudah benar-benar mengetahui latar belakang kontroversial pelatih anyar Garuda ini?

The Thao247 menilai Herdman bukan sosok dengan catatan karier yang sepenuhnya sempurna.

Meski pernah dielu-elukan sebagai rekrutan besar karena membawa Kanada kembali tampil di panggung Piala Dunia, masa kepemimpinannya justru meninggalkan tanda tanya besar.

Skandal tersebut mencuat ke publik saat Olimpiade 2024, ketika tim nasional Kanada terungkap menggunakan drone untuk memata-matai sesi latihan lawan.

Praktik ini dinilai sebagai bentuk kecurangan serius dan berujung pada sanksi tegas.

Tiga nama langsung menerima hukuman larangan dari FIFA selama satu tahun, yakni pelatih kepala tim putri Kanada Bev Priestman, asisten pelatih Jasmine Mander, serta analis Joey Lombardi. Namun, sorotan tidak berhenti di situ.

Menurut laporan lanjutan, Canada Soccer mengungkap bahwa praktik spionase tersebut ternyata bukan hal baru.

Investigasi internal menyebut penggunaan drone untuk memantau lawan sudah dimulai sejak era kepemimpinan John Herdman.

Media Kanada, Sportsnet.ca, pada Mei 2025 bahkan menulis bahwa federasi sepak bola Kanada telah memberi tahu FIFA bahwa akar praktik kecurangan itu bermula ketika Herdman masih menjabat sebagai pelatih tim nasional.

"Canada Soccer kemudian mengungkapkan bahwa praktik-praktik ini telah dimulai selama masa kepemimpinan John Herdman. Sportsnet.ca menulis pada Mei 2025: “Canada Soccer tidak hanya melakukan investigasi independen. Mereka juga memberi tahu FIFA bahwa penggunaan drone oleh tim nasional Kanada untuk memata-matai lawan telah dimulai selama masa kepemimpinan Herdman"," tulis media Vietnam itu.

Akibat temuan tersebut, Herdman sempat menghadapi ancaman hukuman paling berat: larangan seumur hidup dari sepak bola Kanada.

Sportsnet mengungkap bahwa Kode Etik Komisi Sepak Bola Kanada memungkinkan sanksi ekstrem bagi pelanggaran serius seperti ini.

Meski ancaman terdengar mengerikan, kenyataan berkata lain. Keputusan akhir yang diumumkan Canada Soccer pada Maret 2025 justru mengejutkan banyak pihak.

Herdman dinyatakan melanggar Kode Disiplin Canada Soccer, namun hanya menerima hukuman paling ringan berupa surat teguran. Komite Disiplin Independen menyebut keputusan tersebut bersifat final dan mengikat.

Setelah meninggalkan tim nasional Kanada pada 2023 dan sempat melatih Toronto FC pada 2024, Herdman kini membuka lembaran baru di Asia Tenggara.

Indonesia menjadi pelabuhan terbarunya setelah ia berhasil lolos dari sanksi berat di negaranya sendiri.

Inilah yang kemudian disoroti media Vietnam. Mereka menilai Herdman “menemukan pekerjaan baru di belahan dunia lain” setelah terlepas dari bayang-bayang hukuman seumur hidup.

Fakta ini jelas menjadi perhatian penting, bukan hanya bagi PSSI, tetapi juga bagi publik sepak bola nasional.

Transparansi dan komunikasi kepada suporter menjadi krusial, mengingat Timnas Indonesia sedang berada dalam fase krusial pembangunan jangka panjang. (asl)