- istimewa
Masih Ingat Tonnie Cusell? Pemain Naturalisasi Angkatan Pertama yang Kariernya di Timnas Indonesia Begitu Singkat
tvOnenews.com - Nama Tonnie Cussel sempat mencuri perhatian publik sepak bola Indonesia ketika dirinya dinaturalisasi jelang Piala AFF 2012.
Sepupu dari Stefano Lilipaly itu datang dengan harapan besar, namun perjalanan kariernya justru penuh lika-liku dan berakhir cepat.
Setelah lebih dari satu dekade berlalu, bagaimana kabarnya sekarang?
Awal Karier
Tonnie Harry Cusell Lilipaly lahir di Amsterdam pada 4 Februari 1983.
Ia meniti karier di sejumlah klub Belanda, sempat beredar di akademi besar seperti Vitesse, AZ Alkmaar, FC Twente, dan FC Volendam meski hanya tampil di level junior.
Memasuki usia dewasa, performanya tak berkembang seperti yang diharapkan.
Sepanjang perjalanan kariernya, Tonnie lebih banyak bermain di level amatir.
Total, ada 12 klub yang ia bela, dan hampir setiap musim ia berganti tim. Salah satu klub yang sempat diperkuatnya adalah G.V.V.V Veenendaal, tim amatir kasta ketiga Liga Belanda.
Dipanggil PSSI
- VIVA
Situasi sepak bola Indonesia tahun 2011–2012 yang penuh dualisme membuat PSSI kekurangan pemain untuk tim nasional.
Di tengah kekosongan itu, Tonnie menjadi salah satu dari tiga pemain keturunan Belanda yang dinaturalisasi, bersama John van Beukering dan Raphael Maitimo.
Meski masih berstatus pemain amatir, PSSI menilai Tonnie bisa menjadi solusi di lini tengah.
Ia menjalani debut pada laga uji coba melawan Timor Leste (14 November 2012) dan tampil cukup baik sebagai pengatur serangan.
Perfoma tersebut membuat pelatih Nil Maizar membawanya ke Piala AFF 2012.
Sayangnya, setelah tampil di laga pertama melawan Laos dan sempat absen karena cedera di laga kedua, kontribusinya tidak berlanjut.
Indonesia gagal lolos dari fase grup, dan penampilan Tonnie tidak cukup menonjol untuk membuatnya dipanggil kembali.
Karier Meredup dan Putuskan Pensiun
Usai Piala AFF 2012, rekonsiliasi PSSI dan KPSI membuat para pemain senior kembali ke timnas.
Persaingan semakin ketat dan Tonnie tersisih.
Dua tahun menunggu tanpa panggilan, ia akhirnya “merajuk” dan mengumumkan pensiun dari tim nasional melalui media sosial.