- Kolase tim tvOnenews
Top 3: Kok Bisa Indra Sjafri Panggil Reycredo Beremanda ke Timnas Indonesia U-23? Usai Kalahkan Honduras, FIFA Langsung Pastikan Skuad Nova Arianto Tak akan....
tvOnenews.com - Tiga kisah besar seputar legenda sepak bola lokal dan Timnas Indonesia hari ini menyita perhatian publik.
Mulai dari kemenangan bersejarah Timnas Indonesia U-17 atas Honduras di ajang Piala Dunia U-17 2025, kisah inspiratif pemain muda diaspora Reycredo Beremanda yang dipanggil Indra Sjafri, hingga kabar terbaru dari legenda bek tangguh era 2000-an, Abanda Herman, yang kini hidup jauh dari sorotan setelah menjadi mualaf.
Ketiganya merepresentasikan perjalanan berbeda: perjuangan, harapan, dan refleksi dalam dunia sepak bola Tanah Air.
Publik sepak bola tanah air pun seolah dibuat haru dan bangga dalam waktu bersamaan. Di satu sisi, generasi muda seperti Evandra Florasta dan Reycredo Beremanda tengah menorehkan prestasi dan mengibarkan bendera merah putih di kancah internasional.
Namun di sisi lain, muncul rasa nostalgia saat mengingat sosok legendaris seperti Abanda Herman, bek tangguh yang pernah membela dua klub besar Indonesia, Persija Jakarta dan Persib Bandung, sebelum akhirnya memilih jalan spiritual yang mengubah hidupnya.
Mari kita simak tiga berita sepak bola paling populer hari ini yang sedang jadi sorotan media nasional.
1. Masih Ingat Abanda Herman? Legenda Persija dan Persib yang Kini Pilih Jalan Hidup Mengejutkan
Bagi pecinta Liga Indonesia era 2000-an, nama Abanda Herman tentu bukan nama asing. Bek asal Kamerun ini dikenal sebagai tembok pertahanan yang sulit ditembus lawan.
Dengan tinggi 192 cm dan gaya permainan keras namun elegan, Abanda menjadi andalan klub-klub besar seperti Persija Jakarta dan Persib Bandung.
- Antara
Lahir di Yaounde, Kamerun, pada 20 Februari 1984, Abanda, yang kini dikenal dengan nama Ahmad Abanda Herman—memulai karier profesionalnya bersama Canon Yaounde sebelum hijrah ke Indonesia tahun 2004 dan bergabung dengan PSM Makassar.
Penampilannya yang agresif membuatnya segera dilirik oleh Persija Jakarta, tempat ia mencapai masa keemasan. Dalam empat musim, ia mencatat 112 penampilan dan mencetak 20 gol, sebuah capaian luar biasa untuk posisi bek tengah.
Namun yang paling menggemparkan adalah keputusannya pindah ke Persib Bandung pada 2011, rival abadi Persija. Langkah itu sempat memicu kontroversi, tapi Abanda tetap tampil profesional dan menjadi benteng kokoh Maung Bandung selama tiga musim dengan torehan sembilan gol dari 74 laga.