- Instagram @oleromeny
Sebelum Rafael Struick, Striker Utama Timnas Indonesia Ole Romeny Ternyata Pernah Jadi "Agent 007" Saat Pindah dari FC Utrecht ke Oxford United
Jakarta, tvOnenews.com - Striker Timnas Indonesia, Ole Romeny, ternyata pernah masuk “Agent 007” saat baru pindah dari FC Utrecht ke Oxford United. Ia memiliki statistik yang tidak jauh berbeda dengan Rafael Struick.
Nasib kurang beruntung sedang dialami penyerang Dewa United, Rafael Struick, yang kini tengah menjadi sorotan publik sepak bola Tanah Air. Pemain muda berusia 22 tahun itu resmi menyandang julukan sindiran “Agent 007”, istilah populer di dunia sepak bola yang disematkan kepada pemain yang gagal mencetak 0 gol dan 0 assist dalam tujuh pertandingan beruntun.
Julukan tersebut muncul dari para netizen di media sosial yang kecewa dengan performa Struick setelah kepindahannya ke klub barunya di Indonesia. Eks pemain Brisbane Roar itu diharapkan bisa menjadi solusi di lini depan Dewa United, namun kenyataan berkata lain.
Sejak kedatangannya di awal musim, performa Struick justru jauh dari harapan dan belum mampu menunjukkan tajinya sebagai ujung tombak andalan. Rafael Struick tercatat telah tampil dalam tujuh pertandingan di semua ajang, termasuk AFC Challenge League 2025–2026.
- Dewa United
Namun, belum sekalipun berkontribusi lewat gol ataupun assist. Dari total tujuh laga tersebut, ia hanya tiga kali dipercaya menjadi starter.
Ironisnya, di setiap kesempatan itu, Struick selalu ditarik keluar di awal babak kedua lantaran penampilannya tak sesuai ekspektasi tim pelatih. Sementara dalam empat laga sisanya, Struick hanya tampil sebagai pemain pengganti dengan total waktu bermain sekitar 193 menit di seluruh kompetisi.
Ole Romeny Juga Pernah Jadi “Agent 007”
- Oxford United
Jauh sebelum Rafael Struick menyandang status tersebut, Ole Romeny ternyata pernah menjadi “Agent 007”. Pada saat itu, ia pindah dari FC Utrecht di Liga Belanda ke klub kasta kedua Liga Inggris, Oxford United.
Ia didatangkan manajemen Oxford United dengan biaya cukup tinggi untuk ukuran klub sekelasnya. Ole Romeny diboyong dari FC Utrecht dengan biaya 2 juta euro atau sekitar Rp33 miliar.
Namun, kedatangan Ole Romeny mendapat kritik dari suporter Oxford United. Mereka menilai harga yang harus dibayarkan terlalu mahal.
Performa yang ditampilkan oleh penyerang andalan Timnas Indonesia itu pun kurang meyakinkan pada awal musim.
Dalam tujuh pertandingan awal yang telah dilalui oleh Ole Romeny, ia gagal mencetak gol maupun assist. Baru pada pertandingan kedelapan saat menghadapi Coventry, ia berhasil mencetak gol.
Ole Romeny melewati tujuh pertandingan bersama Oxford United sebagai cadangan di laga melawan Luton, bermain 11 menit saat menghadapi Stoke City, bermain lagi 11 menit ketika menghadapi Bristol City, kemudian tiga menit saat menghadapi Burnley, menjadi cadangan saat melawan Derby County, bermain 24 menit saat menghadapi Portsmouth, dan 87 menit saat menghadapi West Brom.
Namun, sedikit demi sedikit permainannya mulai membaik dan ia mendapat kepercayaan untuk bermain sebagai starter. Sejak bergabung, ia sudah mencatatkan 14 penampilan dan mencetak satu gol. (fan)