- Tim tvOne/Taufik Hidayat
Jan Mastenbroek, Pelatih Timnas Indonesia di Piala Dunia Pertama Skuad Garuda: The Real Guru Penjas tapi Pernah Kalahkan Jepang 7-1
Media Belanda kala itu bahkan menjulukinya “Leo Beenhakker”, bukan karena taktiknya, melainkan karena kegigihannya memimpin senam di atas kapal, merujuk pada pesenam ternama Belanda di masa itu.
Keberuntungan sempat berpihak pada Hindia Belanda yang lolos otomatis ke putaran final tanpa menjalani kualifikasi, setelah Amerika Serikat dan Jepang memutuskan mundur. Namun di laga perdana, mereka harus menghadapi raksasa Eropa, Hongaria, yang akhirnya menang telak 6-0.
- Istimewa
Meski kalah, penampilan Hindia Belanda mendapat apresiasi dari media asing. Surat kabar L’Équipe edisi 6 Juni 1938 menulis, “Para penyerang Hindia Belanda memiliki teknik menggiring bola yang luar biasa, meski pertahanan mereka tampak rapuh.”
Tim racikan Mastenbroek saat itu banyak diisi oleh pemain asal Maluku dan keturunan Tionghoa, dengan hanya dua pemain berdarah Belanda murni: Gerrit Faulhaber dan G. van den Burgh.
Setelah turnamen bersejarah itu, Mastenbroek mundur dari jabatannya sebagai pelatih dan kembali ke dunia pendidikan. Sosok yang juga pernah menjabat sebagai Wakil Presiden Komite Olimpiade Hindia Belanda itu wafat pada 23 Mei 1978 di usia 75 tahun, meninggalkan warisan besar sebagai pelatih pertama yang membawa Indonesia di Piala Dunia.
(sub)