- Instagram @saudint
Kini Gagal ke Piala Dunia 2026, Media Thailand Jauh-jauh Hari Sudah Sebut Timnas Indonesia sebagai Tim yang…
tvOnenews.com - Perjuangan Timnas Indonesia menuju Piala Dunia 2026 berakhir setelah mereka mengalami kekalahan tipis dari Irak dalam laga kedua Grup B yang digelar di King Abdullah Sports City, Jeddah, Minggu (12/10/2025).
Gol tunggal Zidane Iqbal pada menit ke-75 menjadi penentu kekalahan yang membobol gawang Maarten Paes, sekaligus mengunci posisi Indonesia di dasar klasemen.
Hasil negatif ini secara resmi memastikan kegagalan Skuad Garuda melaju ke babak selanjutnya turnamen akbar empat tahunan tersebut.
Kekalahan beruntun di Putaran Keempat memicu evaluasi besar-besaran, dengan tagar #KluivertOut memimpin tuntutan pemecatan pelatih Patrick Kluivert di media sosial.
- AFC
Di sisi lain, Timnas Indonesia yang kini berlaga di putaran keempat sudah dari jauh-jauh mendapat sorotan dari media Thailand.
Sebab, tim-tim kuat ASEAN, seperti Thailand dan Vietnam, yang sering diunggulkan, justru tersisih lebih awal di putaran kedua babak kualifikasi.
Melihat perjuangan Timnas Indonesia untuk bisa mentas di Piala Dunia 2026 membuat salah satu media Thailand, Ball Thai, memuji habis-habisan Skuad Garuda.
Ball Thai mengatakan, bahwa Timnas Indonesia sebagai harapan satu-satunya sepak bola Asia Tenggara untuk tampil di Pildun.
Bahkan, Timnas Indonesia sendiri menjadi satu-satunya tim dari negara ASEAN yang menembus putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
- Instagram/@saudint
Padahal, di sisi lain Timnas Indonesia bukanlah tim yang biasanya paling dijagokan atau dielu-elukan di persepak bolaan Asia Tenggara.
Dulu, Vietnam dan Thailand yang paling sering menunjukkan taringnya di wilayah Asia. Bahkan, kedua negara itu sempat lolos ke babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia lebih dulu, ketimbang Indonesia yang baru mencapainya di seri Pildun 2026.
"Dulu jika berbicara sepakbola ASEAN di pentas besar seperti Piala Dunia, maka harapan akan tertuju kepada Thailand dan Vietnam. Indonesia kala itu masih banyak masalah, mulai asosiasi bermasalah, liga kisruh, pelatih gonta-ganti, tidak pernah ada stabilitas,” tulis media Thailand, Ball Thai.