- X @timnasindonesia
Media Amerika Tak Mau Bungkam Soal 'Level' Timnas Indonesia Usai Gagal Lolos Piala Dunia 2026: Indonesia Menjanjikan Banyak Hal baik di lapangan, tapi PSSI...
tvOnenews.com - Kegagalan Timnas Indonesia melangkah ke Piala Dunia 2026 menjadi pukulan berat bagi publik sepak bola Tanah Air.
Di bawah asuhan Patrick Kluivert, skuad Garuda yang sempat menunjukkan performa menjanjikan di awal justru harus tersingkir pada fase akhir kualifikasi setelah takluk dari Arab Saudi dan Irak.
Padahal, harapan besar sempat menggelora ketika Indonesia mampu menembus babak keempat, sebuah pencapaian yang sebelumnya nyaris mustahil dibayangkan.
Namun, asa itu kini kembali pudar, menyisakan tanda tanya besar tentang arah dan strategi PSSI dalam membangun tim nasional.
Tak lama berselang, federasi mengambil langkah tegas dengan mengakhiri kerja sama bersama Kluivert dan jajaran stafnya, keputusan yang menimbulkan pro dan kontra di kalangan penggemar.
Meski hasil di lapangan tak sesuai ekspektasi, pandangan dari media internasional justru menghadirkan sudut berbeda.
ESPN, media olahraga asal Amerika Serikat, menilai bahwa kegagalan ini bukan akhir dari segalanya, melainkan cerminan bahwa Timnas Indonesia sebenarnya memiliki potensi besar untuk bersaing di level tertinggi.
Dalam ulasan panjangnya, ESPN menegaskan bahwa “para penggemar Indonesia yang telah lama menderita berhak mendapatkan penjelasan,” seraya menyoroti bagaimana momentum positif yang dibangun sejak era Shin Tae-yong seakan terhenti akibat pergantian pelatih yang terlalu cepat.
Media tersebut menyebut situasi ini sebagai “hal yang jauh dari keadaan normal” dan menilai bahwa keputusan mengganti pelatih di tengah proses pembangunan jangka panjang adalah langkah yang kurang bijak.
- Instagram/erickthohir
Menurut ESPN, jika melihat dari sisi komposisi pemain, Indonesia sebenarnya memiliki modal yang kuat untuk menghadapi kualifikasi Piala Dunia 2030.
Skuad muda yang telah menembus berbagai kompetisi Asia dinilai punya prospek cerah, asalkan federasi mampu menjaga kontinuitas dan konsistensi arah pembangunan tim.
“Indonesia tentu harus melihat kampanye kualifikasi Piala Dunia terbaru sebagai sebuah pencapaian,” tulis ESPN, menekankan bahwa perjalanan kali ini seharusnya menjadi motivasi untuk melangkah lebih jauh, bukan alasan untuk memulai dari awal lagi.
Dengan potensi pemain-pemain yang tersebar di berbagai liga Asia dan Eropa, Indonesia disebut punya kans besar untuk menantang kekuatan besar Asia di masa depan.
Namun demikian, ESPN juga memberikan catatan keras kepada PSSI agar tidak mengulangi kesalahan serupa.
Mereka menilai bahwa pergantian dari Shin Tae-yong ke Patrick Kluivert adalah contoh nyata hilangnya arah strategis federasi. Keputusan itu dinilai “mematikan momentum skuad Garuda” yang sebelumnya tengah berkembang secara stabil.
Lebih jauh, ESPN menyebut bahwa PSSI perlu memiliki “kesamaan pandangan dan strategi” dalam membangun tim nasional. Menurut mereka, stabilitas dalam kepelatihan menjadi kunci utama jika Indonesia ingin mencapai visi jangka panjang.
- ANTARA/REUTERS/Amr Abdallah Dalsh/am
“Hal itu tidak berarti melakukan perubahan mendadak dalam pemilihan pelatih hanya karena perubahan komposisi skuad,” tulis laporan tersebut, seraya menambahkan bahwa langkah seperti itu justru dapat menghancurkan fondasi yang sudah dibangun.
Sebagai penutup, media Amerika itu menyatakan bahwa Indonesia masih menjanjikan banyak hal baik di lapangan.
Dukungan publik yang luar biasa, regenerasi pemain yang berkelanjutan, serta peningkatan kualitas individu menjadi sinyal positif untuk masa depan. Namun, semua potensi itu akan sia-sia tanpa arah dan strategi yang konsisten dari federasi.
“Saat ini, meskipun Indonesia menjanjikan banyak hal baik di lapangan, semuanya terasa sangat aneh,” tutup ESPN.
Sebuah refleksi bahwa kegagalan menuju Piala Dunia bukanlah akhir, melainkan peringatan keras agar PSSI benar-benar membangun fondasi yang berkelanjutan demi masa depan sepak bola nasional. (udn)