- tvonenews.com - Taufik Hidayat
Patrick Kluivert Dipecat dari Timnas Indonesia, Media Belanda Soroti Nasib Legenda Ajax Amsterdam di Skuad Garuda
Jakarta, tvOnenews.com - Langkah tegas diambil PSSI usai kegagalan Timnas Indonesia di kualifikasi Piala Dunia 2026. Patrick Kluivert bersama seluruh asistennya resmi dipecat dari kursi kepelatihan skuad Garuda.
Keputusan ini menandai akhir dari perjalanan singkat Kluivert yang sempat diwarnai harapan besar. PSSI berharap kehadiran pelatih asal Belanda itu mampu mengangkat prestasi Timnas Indonesia ke level yang lebih tinggi.
Namun, kenyataan di lapangan tidak berjalan sesuai ekspektasi. Di bawah asuhannya, performa skuad Garuda justru mengalami penurunan dan gagal mencapai target yang ditetapkan federasi.
Kluivert ditunjuk sebagai pelatih pada Januari 2025 dengan membawa visi besar untuk membangun tim yang modern dan disiplin. Ia datang bersama jajaran staf asal Belanda seperti Alex Pastoor dan Denny Landzaat.
- Timnas Indonesia
Sayangnya, hasil yang ditorehkan jauh dari harapan. Dari delapan pertandingan yang dilalui, Jay Idzes cs hanya mampu meraih tiga kemenangan dan sisanya berakhir dengan hasil mengecewakan.
Pencapaian tersebut membuat PSSI kehilangan kesabaran. Setelah melakukan evaluasi mendalam, federasi akhirnya memutuskan untuk mengakhiri kerja sama dengan Kluivert dan seluruh stafnya.
Langkah pemecatan ini bukan keputusan mendadak. Sejak beberapa pekan terakhir, tekanan publik terhadap PSSI meningkat tajam seiring penurunan performa skuad Garuda.
Langkah merekrut Kluivert sebelumnya dianggap sebagai bagian dari strategi besar PSSI dalam membangun tim nasional yang kompetitif. Namun, pergantian pelatih dari Shin Tae-yong ke Kluivert di tengah kualifikasi justru dinilai berisiko tinggi.
Banyak pengamat menilai keputusan itu menjadi salah satu faktor yang membuat Timnas Indonesia kehilangan arah permainan. Kegagalan menembus fase berikutnya kualifikasi pun menjadi puncak kekecewaan.
“Penghentian kerja sama ini dilakukan atas dasar persetujuan kedua pihak, dengan mempertimbangkan dinamika internal dan arah strategis pembinaan tim nasional ke depan,” tulis pernyataan resmi PSSI.
“Dengan berakhirnya kerja sama tersebut, tim kepelatihan tersebut tidak lagi menangani Timnas Indonesia di level senior, U-23, maupun U-20,” sambung PSSI.
Pasca pengumuman resmi itu, perhatian media luar negeri langsung tertuju ke Indonesia. Salah satu yang menyoroti keputusan PSSI adalah de Volkskrant, media ternama asal Belanda.
Media tersebut menyoroti nasib Simon Tahamata yang juga berasal dari Belanda dan masih menjadi bagian dari proyek pembinaan PSSI. Sosok legendaris ini dinilai memiliki posisi yang cukup penting dalam struktur kepelatihan nasional.
Simon Tahamata diketahui resmi diangkat menjadi Kepala Pemandu Bakat Timnas Indonesia sejak Mei 2025. Ia ditugaskan memimpin pencarian talenta muda di berbagai daerah untuk memperkuat fondasi sepak bola Indonesia.
Menurut laporan de Volkskrant, Simon Tahamata tampaknya masih akan dipertahankan di posisinya. PSSI disebut tidak akan melakukan perubahan pada struktur pembinaan pemain muda meski staf pelatih senior dirombak total.
“Program jangka panjang pembinaan pemain muda tetap berjalan,” tulis media asal Belanda itu.
“Pelatih legendaris asal Belanda Simon Tahamata telah ditunjuk sebagai kepala pencari bakat dan pengembang akademi sepak bola nasional. Ia ditugaskan untuk menemukan talenta muda di berbagai daerah di Indonesia dan membangun sistem pembinaan yang lebih modern,” tulis de Volkskrant.
Keputusan mempertahankan Simon Tahamata menunjukkan bahwa PSSI masih konsisten dengan visi pengembangan jangka panjang. Meski badai pemecatan mengguncang, pembinaan usia muda tetap menjadi fokus utama federasi. (igp/fan)